Astronom Temukan 2 Lubang Hitam Super Saling 'Bertubrukan', Apa Pengaruhnya?
Sayangnya, flare atau kobaran api yang ditemukan dalam data Kepler sebagian tidak dapat diprediksi.
Pada Oktober 2019, tim astronom yang dipimpin oleh Daniel D'Orazio mengatakan peneliti memperkirakan flare akan muncul pada April mendatang dan menjadwalkan Observatorium Sinar-X NASA untuk mencarinya.
Jika observatorium menangkap pandangan Spikey, yang dapat bertahan hingga 10 hari, para astronom dapat memiliki cetak biru yang solid untuk bagaimana mengamati sistem lubang hitam supermasif biner lainnya.
Ini akan memberi kesempatan bagi ilmuwan untuk menemukan kasus-kasus biner dekat lainnya yang belum tergabung.
Saat galaksi-galaksi yang melaju kencang berpacu satu sama lain, lubang-lubang hitam di pusatnya masing-masing bisa menjadi sedikit lamban.
Gravitasi yang menyatukan tidak cukup kuat untuk mengatasi gaya sentrifugal yang diberikan oleh setiap lubang hitam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: