Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kemungkinan Olimpiade Tokyo Batal Dihelat Akibat Corona, Begini Penjelasannya

Ada Kemungkinan Olimpiade Tokyo Batal Dihelat Akibat Corona, Begini Penjelasannya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menghadiri upacara penyelesaian konstruksi New National Stadium, Minggu (15/12/2019), di Tokyo, Jepang. Bersama dengannya, Menteri untuk Olimpiade dan Paralimpiade Games Tokyo Seiko Hashimoto, Menteri Tanah, Infrastruktur, Tansportasi dan Pariwisata Kazuyoshi Akaba, Gubernur Tokyo Yuriko Koike, dan Wakil Presiden Komite Organisasi Olimpiade dan Paralimpiade Games Tokyo Toshiaki Endo. | Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Tomohiro Ohsumi
Warta Ekonomi, Tokyo -

Komite Olimpiade Internasional (IOC) membuka kemungkinan membatalkan gelaran Olimpiade Tokyo 2020 menyusul merebaknya penyakit virus corona jenis baru (Covid-19). IOC akan terus mengikuti perkembangan informasi terkait virus corona sebelum mengambil keputusan.

Sejumlah perhelatan olahraga Jepang yang seharusnya dilaksanakan dalam waktu dekat juga dibatalkan karena wabah virus corona. Salah satunya ajang sepak bola J-League yang ditunda hingga 15 Maret 2020. Tim nasional sepak bola U-23 dari Afrika Selatan juga menarik diri dari pertandingan persahabatan di Kyoto yang seharusnya berlangsung pada 22 Februari lalu.

Baca Juga: Olimpiade Kian Dekat, Jepang Fokus pada Ancaman Terorisme

Selain olahraga profesional, banyak kompetisi lokal, pertandingan antarsekolah, dan turnamen seni bela diri yang ditunda atau dihentikan. Tokyo Marathon yang akan digelar pada pekan ini dilaporkan hanya menampilkan beberapa ratus atlet elite. Sementara, sekitar 38 ribu peserta telah membatalkan partisipasi.

Selama sejarah Olimpiade, pembatalan acara pernah dilakukan hanya satu kali, yaitu pada 1940 karena perang Jepang dan Cina serta Perang Dunia II. Sebelumnya, Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil, pada 2016 sempat dibayangi ketakutan karena mewabahnya virus zika. Namun, perhelatan tetap dilangsungkan dan tak ada laporan kasus infeksi dari seluruh atlet yang ikut serta.

Anggota senior IOC, Dick Pound, mengatakan, Olimpiade Tokyo bisa saja dibatalkan jika dinilai terlalu berisiko untuk tetap dihelat di tengah mewabahnya virus corona. IOC bakal menunggu perkembangan terkini dalam satu atau dua bulan mendatang. Artinya, keputusan terkait kelanjutan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 baru akan diambil IOC pada Mei mendatang.

"Selama periode tersebut, kita harus bertanya-tanya apakah kita cukup yakin untuk pergi ke Tokyo atau tidak? Banyak hal mulai terjadi hingga saat ini," kata Pound kepada Associated Press, Rabu (26/2/2020).

Pound mengatakan, apabila Olimpiade Tokyo 2020 terancam mundur dari jadwal yang telah ditetapkan, IOC bakal lebih memilih langkah untuk membatalkan daripada menunda atau memindahkan lokasi penyelenggaraan.

"Anda mungkin akan lebih mempertimbangan pembatalan,'' kata Pound, yang merupakan mantan atlet renang asal Kanada dan telah menjadi anggota senior IOC sejak 1978.

Dalam dua bulan terakhir, penyebaran virus corona kian mengkhawatirkan. Wabah virus yang dimulai di Wuhan, China, tercatat telah menginfeksi 80 ribu orang dan telah menyebabkan 2.700 orang meninggal dunia.

Virus itu pun telah menyebar ke sejumlah negara. Sejumlah negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa terus melaporkan adanya kasus positif virus corona di negaranya. Bahkan, di Jepang, empat orang dilaporkan telah meninggal dunia karena virus corona.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: