Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Italia Utara Di-Lockdown, Kemenlu Bilang WNI Aman dari Virus Corona

Italia Utara Di-Lockdown, Kemenlu Bilang WNI Aman dari Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Italia memutuskan per tanggal 8 Maret 2020 untuk menutup sejumlah wilayah atau lock down. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Wilyah yang ditutup adalah Lombardia, Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino).

Baca Juga: Terisolasi, 14 Provinsi di Italia Bakal Bernasib Seperti Wuhan

Sampai saat ini tercatat 1.239 WNI yang tinggal menetap di berbagai wilayah tersebut. Namun, pemerintah Indonesia memastikan belum ada WNI yang terpapar virus corona di sana.

"Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi Covid-19 di wilayah lock down," bunyi siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Minggu, (8/3/2020).

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri terus berupaya menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut.

"KBRI Roma telah dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut termasuk melalui berbagai koordinator wilayah masyarakat Indonesia," lanjut keterangan tersebut.

Selain itu, pemerintah Indonesia mengimbau ribuan WNI di wilayah Italia Utara tersebut untuk tetap tenang dan dapat tetap memutuskan tinggal di kediaman masing-masing.

"Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin. KBRI Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline Covid-19 serta menyampaikan himbauan langkah-langkah pencegahan."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: