Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga TBS Sawit Kenapa Nih?

Harga TBS Sawit Kenapa Nih? Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki Maret 2020, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di beberapa provinsi sentra, seperti Riau, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur mengalami penurunan.

Tim Penetapan Harga TBS Riau telah menyepakati harga sawit untuk tanaman berumur 10–20 tahun sebesar Rp1.717,15 per kg. Harga ini melemah 4,5% atau sekitar Rp80,6 per kg dibandingkan minggu sebelumnya. Kondisi yang sama juga terjadi di Sumatera Utara, harga TBS dengan kategori sawit umur 10–20 tahun menurun hingga 5,7% dari Rp1.772,42 per kg menjadi Rp1.670,59 per kg.

Harga TBS di Jambi dengan kategori umur tanaman yang sama juga menurun hingga 5,5% atau sekitar Rp96,13 per kg menjadi Rp1.658,71 per kg. Sedangkan di Sulawesi Selatan harga TBS ditetapkan sebesar Rp1.170 per kg, yang mana turun 9,7% dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Juga: Astra Agro Lestari Menuju Perusahaan Sawit Kelas Dunia

Kalimantan Timur juga ikut merasakan penurunan harga TBS di tingkat pekebun, meskipun penurunannya hanya 1% dibandingkan periode sebelumnya. Saat ini harga TBS di Kalimantan Timur Rp1.768,45 per kg dengan harga CPO yang ditetapkan Rp8.567,92 per kg dan harga kernel Rp4.332,83 per kg. Meskipun harga tersebut turun sedikit demi sedikit, namun harga TBS yang berlaku saat ini masih terbilang baik.

Terguncangnya pasar global akibat virus corona ikut andil terhadap turunnya harga TBS di tingkat petani. Hal tersebut dikarenakan transaksi penjualan untuk permintaan minyak sawit yang banyak dari China, India, dan negara-negara lain menjadi terganggu. Untuk produksi TBS saat ini juga mengalami penurunan karena memasuki masa trek dan musim kemarau sehingga berdampak pada penurunan hasil panen mencapai 20%.

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Corona Juga Serang Harga CPO Indonesia?

Informasi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), kriteria kekeringan untuk tanaman kelapa sawit terdiri dari empat indikator yakni curah hujan dry spell ≥ 20 hari.

Antisipasi terhadap cekaman kekeringan pada tanaman kelapa sawit meliputi pemeliharaan dan pemupukan diminimalkan maupun ditunda, kecuali pengendalian gulma dan hama perlu dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: