International Women's Day: Tanpa Melapas Kodratnya, Perempuan Harus Berkarya
Soal kesetaraan dengan laki-laki, ia menuturkan tidak perlu diiringi dengan membanding-bandingkan perempuan dengan laki-laki. "Tuhan telah memberikan yang terbaik dari sisi perempuan, yang terbaik juga dari sisi laki-laki. Yang pasti berjuang bersama untukĀ menuju tujuan yang sama," imbuhnya
Sofie yang kini sudah lebih 30 tahun dengan berbagai jabatan yang sudah diemban memegang prinsip tersebut.
Bahkan dirinya sempat menjadi Kepala Bagian SDM sebelum dimutasi menjadi Kepala Bagian Kredit Retail dan Konsumer. Saat memimpin bagian tersebut, dirinya menginisiasi lahirnya produk kredit mikro utama dan sentra UMKM Bank BJB.
Kepeduliannya terhadap UMKM inipun dibuktikan dengan aktivitas lainnya sebagai pengurus KADIN dan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia). Saat itu, dia banyak memberi akses perbankan dan dorongan lainnya bagi pelaku usaha UMKM.
"Saya ingin mereka naik kelas, baik melalui pembinaan dan akses perbankan di Sentra UMKM," katanya.
Setelah malang melintang di divisi yang menangani UMKM, dia menempati sejumlah posisi lainnya seperti perencanaan hingga kepala cabang di berbagai daerah.
Tak hanya itu, Sofi juga pernah menjabat pimpinan divisi corporate secretary; international banking; dana jasa; dan kini Direktur Utama Dana Pensiun Bank BJB. Pada posisi barunya ini, dia ditugasi untuk menangani investasi dana iuran pegawai dan pemberi kerja, untuk dapat memastikan dana tersebut aman sampai dengan para pensiun menerima manfaat sesuai peraturan yang ditetapkan.
Meski sudah puluhan tahun berkarir di dunia perbankan, Sofi tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu. Walau tidak bisa mendampingi sepenuhnya, namun dia selalu hadir pada saat keluarganya itu membutuhkan.
"Kita bisa memenuhinya dengan cara apapun," kata Sofi yang juga pernah membidani lahirnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas Bandung. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Perempuan Internasional ini, dia mengingatkan bahwa kewajiban perempuan kepada suami dan anak dapat diberikan melalui bantuan moril yang diperlukan.
"Kadang hal-hal kecil dan sepele akan memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi ditengah-tengah keluarga," katanya.
Budaya diskusi dengan anak harus ditingkatkan terutama saat buah hati beranjak dewasa. Jika ini dilakukan, dia meyakini semua ibu akan berhasil dalam mendidik anak.
"Perempuan dan ibu dan pendidik ingin turut bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan. Bukan hanya cerdas untuk otak saja," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil