Perangi Corona, Ilmuwan Singapura di Garis Depan Kembangkan Tes Cepat
Tantangannya, kata Prof Ying, adalah mengembangkan diagnostik yang cepat dan akurat yang dapat dilakukan tanpa menggunakan mesin yang mahal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan kebutuhan untuk "menguji, menguji, menguji". Karena memungkinkan penderita untuk diperiksa lebih awal dan segera diisolasi sebelum mereka menyebarkan virus ke lebih banyak orang.
"Di Singapura, pengujian dimulai pada Januari di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, di mana Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional berada. Pada akhir Januari, semua rumah sakit umum Singapura dapat menguji Covid-19," kata Profesor Dale Fisher, Direktur Kelompok Obat di Sistem Kesehatan Universitas Nasional.
Singapura menguji siapa saja yang datang ke rumah sakit dengan penyakit pernapasan dan siapa pun yang telah melakukan kontak dengan pasien Covid-19. "Kurang dari 1 persen tes dinyatakan positif, yang mencerminkan jumlah besar tes yang dilakukan," katanya.
Ini adalah tes laboratorium standar yang mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien, dikumpulkan dengan usap nasofaring. Pengujian membutuhkan 2-3 jam untuk menunjukkan hasil dan menggunakan mesin khusus.
Tes-tes ini bekerja dengan mengubah RNA virus corona menjadi DNA dalam metode reverse transcription (RT). Kemudian, teknik reaksi rantai polimerase (PCR) digunakan untuk memperkuat materi genetik virus sehingga dapat dengan mudah dideteksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: