Sumber yang sama mengungkapkan bahwa Uni Eropa menggunakan 65 persen minyak sawitnya untuk dijadikan bahan bakar. Dengan rincian, sebesar 53 persen diolah untuk bahan bakar mobil dan truk, serta 12 persen lainnya untuk bahan bakar pembangkit listrik dan pemanas.
Porsi minyak sawit sebagai bahan pangan mulai terdesak di Uni Eropa. Dengan kondisi demikian, negara-negara di Eropa berupaya memenuhi kebutuhan bahan biodiesel, salah satunya dengan mengimpor jelantah.
Baca Juga: Inilah Strategi PKS Hadapi Penurunan Ekspor Sawit!
Nilai impor jelantah negara-negara Eropa semakin meningkat. Belanda sebagai pengimpor terbanyak tercatat membeli jelantah senilai US$939 juta pada 2018. Tiga tahun sebelumnya, Belanda membeli jelantah dengan nilai transaksi US$534 juta.
Dengan semakin banyaknya negara dunia yang menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, potensi ekspor minyak jelantah Indonesia dapatĀ akan semakin luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti