Ramai Penolakan Jenazah, Dirut RSUD Soetomo Jelaskan soal Virus Corona Bertahan di Jasad
Di tengah pandemi Corona (Covid-19) yang diwarnai penolakan masyarakat terhadap pemakaman jenazah pasien yang diduga positif virus tersebut di beberapa daerah. Kebanyakan masyarakat juga khawatir virus masih bertahan di jasad pasien meninggal dan akan menulari.
Terkait itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya yang juga Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuadi ikut angkat bicara. Ia mengatakan sebetulnya virus Corona akan mati ketika sel-sel tubuh yang meninggal juga mati.
Baca Juga: Ya Allah, Pemprov DKI Umumkan 150 Tenaga Medis Positif Corona dan 2 Meninggal Dunia
Namun, memang belum ada literatur yang menjelaskan secara rinci berapa lama virus bertahan di tubuh orang yang sudah meninggal.
Karena itu, di buku pedoman pemulasaraan Covid-19 disarankan jenazah positif Covid-19 segera dimakamkan dalam 4 jam.
"Kalau kita kita meninggal, tidak semua sel kita langsung meninggal semua, tidak. Masih ada yang sedikit-sedikit bertahan, makanya virusnya bisa ada (bertahan) di sana," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis malam (9/4/2020).
Ia menjelaskan, virus termasuk Covid-19, adalah benda mati, bukan makhluk hidup. Ia hanya rangkaian protein yang dilapisi lemak, kemudian bisa bertahan kalau menempel di benda hidup, maka ia bisa masuk ke dalam sel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: