Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Covid-19 Harga Gabah Tinggi, Petani Madina Happy Sekali

Saat Covid-19 Harga Gabah Tinggi, Petani Madina Happy Sekali Kredit Foto: Kementan

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa harga produk pertanian saat puncak panen raya, biasanya rendah. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kementan memiliki program terobosan sebagai solusi nyata, yakni Komando Startegi Penggilingan Padi (Kostraling) melalui pendekatakan KUR.

"Dengan adanya KUR, penyerapakan hasil petani tidak dimainkan para tengkulak, namun dibeli langsung oleh mitra atau penggilingan sebagai penjamin petani, yang didanai dengan KUR," ucap Suwandi.

Data Ditjen Tanaman Pangan, realiasasi KUR sejak Januari hingga 3 April sudah mencapai Rp3 triliun dari realisasi KUR tanaman pangan sebesar Rp4 triliun. Artinya, sudah 75 persen KUR terserap untuk usaha padi dan penggilingan.

Baca Juga: Panen Bawang Putih di Temanggung, Mentan SYL: Produk Lokal Lebih Sedap

"Kita harapkan dengan KUR ini, para perusahaan mitra dan penggilingan mempunyai modal cukup untuk membeli gabah petani. Harga padi dan jagung petani tidak rendah, tapi pada posisi selalu menguntungkan petani," ujarnya.

Suwandi menambahkan pihaknya juga sedang menjajaki Kostraling agar pemasaran beras ke masyarakat dilakukan secara online. Selain itu, pemerintah juga sedang merancang bantuan untuk penggilingan jika harga gabah turun di bawah HPP.

"Dengan demikian pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: