Sementara Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Haryoto Kusnoputranto juga melihat saat ini kualitas udara di Jakarta sudah cukup membaik dengan situasi langit tampak menjadi biru. Menurut dia, penyumbang polusi udara di Jakarta paling besar oleh kendaraan bermotor, bukan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Karena, kata dia, ada dua faktor yang menjadi sumber cuaca udara di Jakarta buruk. Pertama sumber bergerak, dan sumber tidak bergerak. Sumber bergerak itu kendaraan bermotor, menyumbang sekitar 65-70 persen. Sedangkan, sumber tidak bergerak itu ada industri dan sebagainya.
"Sumbernya hanya itu. Jadi kalau kendaraan bermotor tidak ada, saya yakin udara bersih dan sehat. Untuk mengukur kualitas udara ada ISPU (indeks standar pencemaran udara), yakni bisa mengukur apakah kondisi udara saat ini sehat (baik), sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya," kata Haryoto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: