Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik Pertamina Tak Kunjung Turunkan Harga BBM

Di Balik Pertamina Tak Kunjung Turunkan Harga BBM Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Ia mewanti-wanti, meski minyak turun dan konsumsi anjlok dratis, tak serta merta bisa membuat Pertamina menghentikan operasi kilang minyaknya. Kilang itu memerlukan biaya operasi. Pilihan menutup sumur minyak bukan opsi menguntungkan. Menutup sumur agar biaya operasi tak lagi keluar, malah akan mematikan sumur minyak. Butuh biaya lagi untuk menemukan dan mengebor sumur baru lagi.

Saat ini permintaan BBM secara nasional anjlok 34 persen, bahkan di Jakarta permintaan anjlok mencapai 54 persen. Karena itu, yang harus dilakukan di tengah Covid-19, distribusi BBM ke berbagai daerah pelosok terus dilakukan dan terjamin. Pertamina dinilai sudah menjalankan bisnis migas dengan menyediakan energi di seluruh Indonesia yang membutuhkan biaya operasional.

Adapun soal harga BBM di Indonesia, di Asean hanya lebih mahal sedikit dari Malaysia, selebihnya lebih murah dari Thailand dan Vietnam. Pandangan bahwa saat harga murah Pertamina bisa borong minyak, harus dilihat terperinci karena ada keterbatasan storage (penyimpanan).

Baca Juga: ICDX Resmi Dagangkan Kontrak Minyak Mentah

Sementara jika menggunakan floating storage, semua kapal tidak bisa sandar. Karena itu, pemerintah didorong membangun infrastruktur minyak dan gas sebagai investasi, seperti membangun jalan, jangan dilihat sebagai cost (beban).

Sebelumnya, dalam sebuah diskusi, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut, harga minyak saat ini adalah bottom, maka bisa dikatakan sebagai sebuah proses untuk melakukan balancing dengan enegi baru terbarukan. Di sisi lain, untuk menjaga bisnis hulu migas tetap survive (stabil), harga minyak mentah yang pas, yaitu di angka US$20 per barel. 

"Suatu perusahaan migas tidak dapat langsung menurunkan produksi migas di saat harga minyak turun karena akan sulit untuk mulai menjalankan operasionalnya lagi. Angka realisasi produksi minyak Indonesia di triwulan 1 yaitu 728 ribu barel per day," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: