Rezim Xi Jinping Mungkin Saja Diasingkan dari Ekonomi Global karena...
Negosiator perdagangan utama China memperingatkan, penanganan pandemi Covid-19 di negaranya, dapat menyebabkan China dikucilkan dari tatanan ekonomi global baru. Mantan Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Ekonomi, Long Yongtu, menambah kekhawatiran Beijing atas dampak jangka panjang pandemi Covid-19.
"China adalah peserta penting dalam globalisasi," ujar Long dikutip The Telegraph, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Amerika: Hacker China Coba Bobol Informasi Penelitian Corona Milik Kami, Waduh??
Menurut orang yang membantu China mengamankan tempat di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di 2001 itu, Covid-19 telah mendatangkan malapetaka pada rantai pasokan di seluruh dunia dan mengekspos China pada risiko sebagai produsen utama. Gangguan itu juga menyebabkan kekhawatiran atas hilangnya kepercayaan terhadap globalisasi.
China dituduh menutupi jumlah kematian akibat Covid-19 dan tidak bereaksi cukup cepat terhadap wabah saat masa awal. Banyak yang berpendapat, tuduhan China yang meremehkan virus menyebabkan rasa aman yang salah di seluruh dunia dan memperlambat respons global terhadap pandemi.
Meskipun meningkatnya permusuhan internasional terhadap China, Long tetap optimistis tentang prospek jangka panjang untuk globalisasi. Dia tidak meramalkan investasi asing akan meninggalkan China.
"Karena industri manufaktur tetap kuat di China, bersama dengan pasar domestik yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang dipimpin oleh investasi, pandemi ini tidak akan merusak China cukup parah setelah pandemi berakhir," kata Long.
Dia percaya perusahaan akan tetap di China setelah pandemi, karena negara itu masih menarik untuk investasi asing. Peluang baru dan infrastruktur ekonomi akan menarik investasi asing.
"Ketika China meningkatkan lingkungan investasi setelah wabah, peluang baru dan infrastruktur ekonomi akan menarik investasi asing," kata Long.
Dia meminta China lebih membuka pasar domestiknya kepada investor asing. Perusahaan China didorong mengejar lebih banyak merger dan akuisisi di luar negeri. Hal itu sebagai upaya untuk mengintegrasikan China lebih jauh ke dalam rantai industri global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto