Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biar Keuangan Aman, Begini Cara Bijak Manfaatkan Layanan Pinjaman Online

Biar Keuangan Aman, Begini Cara Bijak Manfaatkan Layanan Pinjaman Online Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di masa kini, kekurangan dana untuk menutup biaya pemenuhan kebutuhan bisa teratasi dengan mudah berkat adanya layanan pemberian Lending online maupun offline. Masyarakat saat ini tentu sudah banyak yang melek teknologi dan menyukai hal yang sifatnya praktis. Beralasan demikian, maka tak mengherankan jika layanan pinjaman online kian digemari.

Layanan P2P Lending tentunya memiliki nilai lebih dibandingkan versi konvensionalnya di beberapa sisi. Beberapa diantaranya yaitu waktu pencairan dana yang lebih cepat, syarat dan prosedur yang mudah, banyak penawaran menarik, serta pengajuannya bisa dilakukan setiap saat. 

Hal inilah yang juga membuat penyedia P2P Lending juga menyediakan layanan cicilan tanpa kartu kredit supaya bisa langsung digunakan untuk membeli barang-barang di berbagai merchant seperti dengan cicilan kartu kredit di bank BCA dan Bank Mandiri.

Baca Juga: Mencermati Alasan Negara-negara Barat Merasakan Dampak Lebih Parah dari Virus Corona

Baca Juga: Pegadaian Tetapkan Pinjaman dengan Bunga Nol Persen selama 3 Bulan, Simak Syaratnya di Sini!

Nah, agar dana pinjaman bisa didapatkan dengan mudah sekaligus menjaga agar finansial tetap aman terkendali, berikut tips-tips memanfaatkan layanan pinjaman online seperti dirangkum, Sabtu (23/5), dari Cermati.com.

1. Kenali Dahulu Tujuan Mengajukan Pinjaman

Sebelum mulai mengajukan pinjaman, pikirkan kembali mengenai alasan untuk melakukan hal tersebut. Jika itu dikarenakan terdapat kebutuhan penting dan tidak ada dana yang cukup untuk menutup biayanya, maka sah-sah saja untuk langsung membuat pengajuan pinjaman.

Namun, jika itu untuk hal yang sifatnya tidak terlalu mendesak seperti untuk berbelanja, akan lebih baik jika mengurungkan niatan untuk mengajukan pinjaman. Alasannya, rencana pengajuan pinjaman yang demikian tidak didasari kebutuhan, tapi keinginan belaka. 

Selain itu, jika berutang untuk kebutuhan konsumtif akhirnya menjadi sebuah kebiasaan, kondisi finansial pun bisa menjadi tidak sehat karena banyak dana yang dikeluarkan untuk membayar cicilan tersebut. Padahal, jika tidak ada utang, sebagian dari pemasukan pun bisa dimanfaatkan sebagai dana simpanan yang pastinya berguna di masa yang akan datang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: