Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramalan Berlanjut, Pakar Teori Konspirasi Beberkan Umur Dunia di Kalender Maya Berakhir pada 21 Juni

Ramalan Berlanjut, Pakar Teori Konspirasi Beberkan Umur Dunia di Kalender Maya Berakhir pada 21 Juni Bangunan bersejarah Piramida Chichen Itza di Meksiko. | Kredit Foto: Unsplash/Marv Watson
Warta Ekonomi, Washington -

Kalender Maya kembali jadi bahan perbincangan setelah seorang pakar teori konspirasi mengklaim kalender itu menetapkan dunia akan kiamat pada 21 Juni 2020.

Kalender Maya adalah sistem alternatif penghitungan waktu untuk kalender Gregorian—yang digunakan oleh sebagian besar orang di dunia— dan sistem lain seperti kalender Islam atau kalender Julian.

Baca Juga: Dituduh Penyihir, Tabib Suku Maya Tewas Dibakar Warga

Kalender ini dirancang oleh peradaban Maya, sebuah istilah yang merujuk pada orang-orang yang mendiami wilayah Amerika Tengah di Guatemala dan Belize modern, Meksiko tenggara, Honduras barat dan El Savador sebelum kedatangan kolonial Eropa.

Ketika orang-orang Eropa menaklukkan bangsa Maya dan menghancurkan sebagian besar bukti sejarah mereka, pada tahun 1990-an para arkeolog mulai mengumpulkan lebih banyak pengetahuan tentang sistem kalender peradaban kuno tersebut.

Berbeda dengan kalender Gregorian atau pun Islam, kalender Maya tidak didasarkan pada siklus bulan atau matahari secara langsung. Sebagai gantinya, mereka memiliki tiga kalender untuk tujuan yang berbeda.

Salah satunya adalah kalender Maya jangka panjang yang telah menarik perhatian para ahli teori konspirasi tentang kiamat dunia.Menurut pembacaan mereka tentang kalender dan interpretasi kepercayaan Maya pada "umur dunia", kalender menyatakan bahwa dunia akan berakhir pada Desember 2012, tanggal yang menandai akhir dari siklus panjang 5.126 tahun.

Namun, prediksi mereka ternyata salah. Kemudian minggu lalu seorang ilmuwan yang dianggap sebagai ahli teori konspirasi memeriksa ulang kalender Maya. Dia menyatakan bahwa tanggal yang tepat untuk akhir dunia sebenarnya adalah minggu ini.

Pakar teori konspirasi itu adalah Paolo Tagaloguin. Dengan mencatut kalender Maya, dia membuat klaim tentang kiamat dunia dalam serangkaian tweet minggu lalu.

Revisinya tentang kiamat dunia diklaim didasarkan pada perbandingan kalender Maya dengan kalender Julian—yang merupakan kalender terkemuka yang digunakan di dunia Romawi. Kalender Julian digunakan sebagian besar orang Eropa dan koloni Eropa sampai akhirnya digantikan oleh kalender Gregorian dari tahun 1582 dan hingga saat ini.

"Mengikuti kalender Julian, kita secara teknis pada tahun 2012 ... Jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran ke kalender Gregorian adalah 11 hari ... Selama 268 tahun menggunakan kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari= 2.948 hari. 2.948 hari/365 hari (per tahun)= 8 tahun," tulis Tagaloguin dalam tweet yang telah dihapus setelah dikutip banyak media sebagai lelucon.

Menurut prediksi Tagaloguin, perbedaan delapan tahun ini menggeser waktu kiamat dunia dari 2012 ke 2020, dan dari 12 Desember ke 21 Juni.

"Ahli teori konspirasi mengklaim kalender Maya salah dan dunia akan berakhir pada 21 Juni," kata Richard Madan, koresponden CTV News, merujuk pada ramalan kimat Tagaloguin.

"Baiklah ... Saya akan menunda pembayaran Visa saya sampai setidaknya tanggal 22!," canda Tom Clark, mantan kepala koresponden politik Global Television Network, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (15/6/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: