Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPC Jadikan New Normal Percepat Pergeseran Bisnis Kepelabuhanan ke Arah Digital

IPC Jadikan New Normal Percepat Pergeseran Bisnis Kepelabuhanan ke Arah Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC menjadikan era normal baru sebagai momentum mempercepat pergeseran layanan kepelabuhanan ke arah digital. IPC akan terus mendorong semua pemangku kepentingan, terutama para pengguna jasa untuk bersama-sama melakukan transformasi ke arah aktivitas bisnis digital.

"Transformasi menuju digitalisasi di pelabuhan itu tidak hanya terbatas pada penerapan teknologi, tetapi juga menyangkut proses dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kuncinya adalah kolaborasi. Butuh komitmen kuat semua pemangku kepentingan untuk mempercepat digitalisasi kepelabuhanan," jelas Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, di Jakarta dalam keterangan yang diperoleh, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Hibahkan THR Direksi dan Komisaris, IPC Beri Bantuan Rp817 Juta ke 2.335 Pekerja Bongkar Muat

Arif memaparkan, transformasi digital yang dilakukan IPC terbagi menjadi 2 fokus, yakni internal dan eksternal. Di lingkup internal, IPC telah menerapkan sistemisasi dan menggunakan aplikasi digital, baik di sisi laut maupun di sisi darat yang mencakup terminal pelabuhan, pergudangan, serta area pendukung lainnya.

Di sisi laut, misalnya, IPC memanfaatkan teknologi inaportnet serta aplikasi digital lain seperti VMS, VTS, MOS, SIMOP untuk aktivitas labuh, kapal pandu, kapal tunda, kepil dan tambat. Di sisi terminal ada aplikasi TOS, NPK TOS, dan Car Terminal Operating untuk kegiatan bongkar muat serta pemindahan barang. Sementara, di area pendukung IPC sudah memanfaatkan aplikasi Behandle Operating System, Warehouse Operating System, serta Autogate System.

Untuk eksternal, khususnya pengguna jasa, sejak beberapa tahun lalu IPC sudah memperkenalkan platform e-Service yang memudahkan pelayanan secara online. E-service tersebut di antaranya layanan registrasi, booking, billing, tracking, pembayaran, dan pengaduan pelanggan (e-care).

Selama pandemi Covid-19, berbagai platform digital yang disiapkan IPC terbukti efektif menjamin kelancaran layanan kepelabuhanan.

"Di era normal baru ini, pemanfaatan platform e-Service akan diperkuat. Kami mendorong pengguna jasa terus memanfaatkan e-Service dan melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan penerapan protokol kesehatan, di mana aktivitas pertemuan langsung atau tatap muka diminimalisir," jelas Arif.

IPC hanyalah satu mata rantai yang ada dalam rantai logistik. Di pelabuhan ada 18 institusi atau lembaga lain yang juga menjadi bagian dari sistem logistik nasional. Jika semua pelayanan di pelabuhan bisa dilakukan secara digital dan terintegrasi, akan tercipta model bisnis baru di pelabuhan yang lebih cepat, lebih mudah, dan transparan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: