Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menengok Peran Besar Para Superwoman di Tengah Dunia Maskulin

Menengok Peran Besar Para Superwoman di Tengah Dunia Maskulin Kredit Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era globalisasi banyak perempuan memimpin organisasi strategis di berbagai bidang. Mulai dari pimpinan di organisasi bisnis, politik, keuangan, dan industri.

Keberhasilan mereka dinilai luar biasa, mengingat menjadi pemimpin perempuan di dunia yang masih didominasi laki-laki tidaklah mudah.

Namun 10 wanita dari berbagai bidang ini mampu mendobrak hegemoni kaum Adam dalam memimpin sebuah lembaga bergengsi.

1. Abigail Johnson (Miliader AS & CEO Fidelity Investment)

Sejak 2014, Abigail Johnson menjabat sebagai presiden dan CEO Fidelity Investments, perusahaan investasi AS. Dirinya mewarisi perusahaan yang didirikan kakek dan dibesarkannya ayahnya. Johnson berasal dari keluarga bisnis dan dia berhasil melanjutkan pekerjaannya yang luar biasa.

Selama memimpin, Johnson memodernisasi perusahaan dengan merangkul cryptocurrency dan dia masih berhasil menjaga kerahasiaan perusahaan dengan menghindari tekanan untuk mengumumkannya kepada publik. Saat ini, dia adalah wanita paling sukses di bidang keuangan dan multijutawan dengan kekayaan bersih lebih dari USD16 miliar.

2. Greta Thunberg (Aktivis lingkungan dunia)

Di tengah derasnya globalisasi dunia, isu perubahan iklim terus menggelinding menjadi salah satu isu sentral. Dalam situasi itulah Greta Thunberg mendapuk dirinya sebagai aktivis lingkungan militan.

Perempuan kelahiran 3 Januari 2003 ini mulai dengan menjadi seorang aktivis lingkungan di negara asalnya, Swedia. Secara konsisten dia memprotes kebijakan-kebijakan yang merugikan lingkungan dan juga banyak menginspirasi gerakan lingkungan di skala global.

Komitmen Greta mendoronga dirinya melakukan tur ke luar negeri menggunakan kapal bertenaga surya. Dari Plymouth, Inggris, ia mengarungi Samudera Atlantik menuju New York, AS. Dengan militansinya tersebut, majalah TIME memilih namanya sebagai Person of the Year 2019.

3. Marillyn Hewson (CEO Lockheed Martin)

Marillyn Hewson menjabat sebagai CEO Lockheed Martin sejak 2013. Selama kepemimpinanya, dia mengembangkan berbagai program inovatif untuk perusahaan dan membantu meningkatkan nilai perusahaan menjadi hampir USD100 miliar.

Di masa kepemimpinanya juga harga saham salah satu perusahaan produsen senjata terbesar di dunia itu melonjak lebih dari 300%. Dia baru-baru ini dianugerahi penghargaan bergengsi Penghargaan Prestasi Edison.

4. Alexandria Ocasio-Cortez (Perempuan termuda anggota Kongres AS)

Menjadi kaya dan berkuasa atas nasib finansial bukanlah satu-satunya cara untuk memegang kekuasaan. Alexandria, juga dikenal sebagai AOC, adalah anggota Kongres AS perwakilan distrik New York dan juga anggota partai Demokrat.

Cortez menjabat pada 2018 dan menjadi wanita termuda dalam sejarah politik di Kongres AS. Usia dan juga statusnya sebagai perempuan digadang-gadang menjadi harapan para generasi muda untuk bersuara di dunia politik. Tidak mengherankan bahwa pada 2019, majalah TIME memasukkannya di antara 100 orang paling berpengaruh di dunia.

5. Melinda Gates (Pemimpin Yayasan Bill & Melinda Gates)

Melinda Gates dikenal sebagai istri miliarder Bill Gates. Namun kariernya dalam bisnis dan filantropi membuat Melinda bisa melepaskan diri dari bayang-bayang sang suami. Tidak dapat disangkal, dia adalah wanita paling kuat dalam filantropi ketika dia bersama suami memimpin Yayasan Bill dan Melinda Gates.

Yayasan mereka adalah yayasan amal terbesar di dunia, dengan dana abadi kepercayaan lebih dari USD40 miliar. Lewat yayasannya, Melinda memberi bantuan di berbagai belahan dunia untuk mengatasi kemiskinan, pendidikan dan sanitasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: