"Mungkin dampak eksternal ekspor itu di Februari dari 5 persen turun ke 4 persen lah. Kemudian baru Maret (mungkin penurunannya akan signifikan) karena dampak PSBB," kata Chatib.
Karenanya, Chatib mengaku heran bahwa akumulasi pertumbuhan ekonomi sejak Januari, Februari, dan Maret, hanya mencapai 2,97 persen.
"Itu kan artinya ada sesuatu yang menarik di bulan Maret rata-rata ke bawah," ujar Chatib.
Dengan pertimbangan bahwa pada Januari-Februari 2020 dampak covid-19 semestinya belum terlalu fatal, maka Chatib berasumsi jika pada Maret lalu memang terjadi sesuatu yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional hanya bisa mencapai 2,97 persen pada kuartal I-2020.
"Jadi berarti kan memang situasi di Maret itu lumayan parah. Dan gambaran dari situasi Maret ini adalah cerminan yang terjadi di April, Mei, dan Juni, karena dampak dari social distancing itu memang baru mulai terjadi sejak Maret," ujar Chatib.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: