Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajang IBF 2020 Siap Digelar

Ajang IBF 2020 Siap Digelar Kredit Foto: IBF 2020
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus corona atau Covid-19 telah mengubah wajah dunia, menghasilkan perubahan terbesar dalam sejarah umat manusia modern. Bahkan ada yang menyebut sejatinya dunia hanya dibagi dua: pre and post-Covid 19.

Dampak Covid-19 memang dahsyat. Ekonomi dunia di ambang resesi. Deglobalisasi membalik arah perdagangan global. Pemerintah di seluruh dunia tak berdaya menangani duo-krisis: kesehatan-ekonomi. Banyak industri tumbang. Berguguran. Tapi di sisi lain ada pula industri yang justru menggeliat, memanfaatkan momentum yang tumbuh.

Baca Juga: Mengenal PaperOne, Brand Lokal Berjaya di Pasar Global

Setelah sekitar tiga bulan stay at home dengan segala dinamikanya, kita akan berada di era new normal dengan lanskap bisnis yang sama sekali berbeda dari sebelum pandemi. Salah satunya karena perilaku konsumen berubah ekstrem serta tuntutan protokol kesehatan yang ketat.

Di tengah situasi demikian, kalangan perusahaan harus bertindak strategis. Mereka dituntut melongok ke dalam (internal): mengkaji lagi relevensi banyak hal dalam dirinya, termasuk model bisnis dan strategi bisnisnya. Sementara ke luar (eksternal) mereka mengkaji kembali ekosistem, perubahan consumer behaviour, rantai pasok, dan kepentingan stakeholders lainnya.

Intinya, mereka dipaksa untuk survival, taktis melakukan recovery, dan akhirnya menciptakan growth momentum kembali. Salah satu yang dikaji adalah melihat kembali satu kekuatan asetnya: brand.

Ya, dalam kondisi VUCA macam ini brand menjadi harta karun paling berharga. Menyelamatkan dan membangun kembali brand di kenormalan baru adalah agenda terbesar bagi setiap pemimpin bisnis, marketers, dan entrepreneurs. Caranya?

"Untuk sukses mengarungi new normal, ada tiga langkah strategis yang harus dilakukan perusahaan: bangkit (Rebound), merombak total DNA dan model bisnis (Reboot), dan kemudian terlahir kembali (Reborn) menjadi brand baru yang fresh dan relevan dengan situasi baru," ungkap Yuswohadi, pengamat pemasaran dari Inventure.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: