Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IDI dan Kementan Kolaborasi untuk Penelitian Lanjutan Eucalyptus

IDI dan Kementan Kolaborasi untuk Penelitian Lanjutan Eucalyptus Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya mencari solusi untuk menangani penyebaran virus corona, Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menggelar penandatangan MOU dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Penandatangan ini bertujuan untuk kolaborasi penelitian lanjutan tanaman obat sebagai kandidat antivirus dan obat.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa kerja sama ini menandakan bahwa hasil penelitian Balitbangtan sepenuhnya akan diserahkan kepada IDI untuk dilakukan uji klinis dan riset-riset lainnya sesuai dengan prosedur yang ada.

Baca Juga: Ini Kata Chairman Junior Doctor Network Soal Eucalyptus Kementan

"Sudah lima bulan negara kita diliputi oleh tekanan akibat kebaradaan virus. Oleh karena itu, kami tidak diam, apa pun akan kami lakukan demi bangsa dan negara," ujar Mentan saat menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Mentan mengatakan, pihaknya memiliki balai penelitian yang menangani komoditas tanaman obat. Kementan juga memiliki Balai Besar Pascapanen. Selain itu, Kementan juga memiliki Balai Besar Veteriner dengan fasilitas laboratorium yang memadai untuk meneliti virus. Fasilitas ini, kata dia, bisa dimanfaatkan oleh IDI untuk melakukan pengembangan riset dan uji klinis.

"Kami memiliki 300-an profesor dan peneliti yang berkompeten, bahkan kami pernah berkontribusi dalam penanganan wabah flu burung. Tidak ada alasan untuk kita tidak membantu negara," katanya.

Untuk itu, Mentan berharap kerja sama ini dapat mempercepat penelitian tanaman eucalyptus agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas dan membantu negara dalam menanggulangi wabah pandemi Covid-19.

Di tempat yang sama, Ketua IDI Daeng Muhammad Faqih menilai, kerja sama ini akan menciptakan terobosan yang memberikan harapan dan dorongan terhadap Indonesia dalam memerangi wabah virus.

"Dunia kesehatan sebenarnya banyak menggunakan bahan dari Indonesia. Namun, sampai sekarang memang belum dibudidayakan untuk dilakukan riset. Untuk itu, kami siap menggali potensi bangsa supaya betul-betul dimanfaatkan di dalam industri kesehatan maupun dalam pelayanan kesehatan," katanya.

Menurut Daeng, ada dua hal penting yang ingin dilakukan. Pertama, berkomitmen untuk mendorong semua inovasi yang berbasis riset anak bangsa dan harus didorong dan diteliti dengan baik. Kedua,  supaya memberikan manfaat dari hasil riset kepada bangsa dan memanfaatkan sebesar-besarnya tantangan dan peluang yang sedang dihadapi.

"Barangkali sekarang inilah saatnya peluang kita bisa menggali dan dorong penelitian dalam negeri supaya nantinya bisa dimanfaatkan oleh banyak masyarakat," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: