Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Krakatau Steel Tiba-Tiba Meroket, Berkat Silmy Karim?

Saham Krakatau Steel Tiba-Tiba Meroket, Berkat Silmy Karim? Direktur Utama PT Barata Indonesia (BUMN), Silmy Karim. | Kredit Foto: Instagram/silmykarim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bertengger di posisi teratas dalam daftar saham top gainers pada perdagangan bursa Kamis, 9 Juli 2020. Tidak main-main. Lonjakan harga saham KRAS pun terbilang siginifikan jika dibandingkan dengan saham top gainers lainnya. 

Baca Juga: Spektakuler! Rupiah Hari Ini Berkuasa di Asia dan Dunia!

Dilanisr dari RTI, sampai dengan pukul 10.25 WIB, saham KRAS menguat 18,71% ke level Rp330 per saham. Bahkan, beberapa saat sebelumnya harga saham KRAS meroket hingga ke level tertingginya di angka Rp336 per saham. 

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Kamis 9 Juli 2020

Aktivitas perdagangan saham KRAS juga meningkat. Tak kurang dari 390,47 juta saham KRAS ditransaksikan dengan frekuensi 20.982 kali. Nilai transaksi harian ikut membengkak menjadi Rp124,99 miliar. Sementara itu, akumulasi beli bersih atas saham KRAS tercatat sebesar Rp267,56 juta. 

Baca Juga: Krakatau Steel Harap-Harap Cemas Jaga Arus Kas

Lonjakan harga saham KRAS pada hari ini terjadi setelah Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, mengajukan dana talangan kepada pemerintah sebesar Rp3 triliun. Pengajuan dana yang masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu disebut Silmy sebagai langkah untuk menyelamatkan industri baja dari tekanan yang timbul akibat pandemi Covid-19

"Kita hitung sebesar US$200 juta atau Rp3 triliun. Angka itu yang kita usulkan ke dalam rapat antara Krakatau Steel, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN," imbuh Silmy dalam Rapat Dengar Pendapat dengan KOmisi VI DPR RI, Rabu 8 Juli 2020.

Lebih lanjut, dana talangan itu juga diharapkan dapat membebaskan KRAS dari jeratan rugi yang selama ini dialami oleh perusahaan baja pelat merah itu.

"Kita pertahankan supaya mereka (industri baja) tidak mati," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: