Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cukup Kapal Perang, Drone MQ-4C Triton AS Keluyuran di LCS

Gak Cukup Kapal Perang, Drone MQ-4C Triton AS Keluyuran di LCS Kredit Foto: US Navy/Chad Slattery
Warta Ekonomi, Taipei -

Sebuah pesawat nirawak (drone) mata-mata canggih MQ-4C Triton high altitude long endurance (HALE) Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah berkeliaran di atas Laut China Selatan.

Kelompok think tank China, South China Sea Probing Initiative, pada hari Kamis mengatakan manuver pesawat nirawak Amerika itu berlangsung hari Rabu. Keberadaan MQ-4C Triton menambah daftar pesawat mata-mata AS yang menyusuri jalur perairan itu dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Belum Beres di LCS, Kapal Perang AS Masih Lanjutkan Latihan

Drone mata-mata Amerika terlihat memasuki ujung utara Laut China Selatan melalui Selat Bashi, di mana kendaraan udara itu diduga membidik beberapa objek yang menarik sebelum meninggalkan wilayah tersebut.

MQ-4C Triton—yang diadaptasi secara khusus dari drone RQ-4 Global Hawk Angkatan Laut AS—dirancang untuk pengintaian laut. Pesawat nirawak tersebut diketahui telah berpatroli di seluruh wilayah Pasifik barat, namun penampilannya masih relatif jarang.

“Penempatan pesawat pengintai seperti MQ-4C, P-8A dan P-3C (pesawat patroli maritim Orion dan pesawat perang anti-kapal selam) dapat membantu Angkatan Laut AS untuk meninjau kembali kapal perang, kapal selam, dan kegiatan bawah laut lainnya di wilayah ini saat mereka mampu mendeteksi getaran suara dan melacak kapal selam," kata Song Zhongping, seorang pakar militer yang berbasis di Hong Kong, kepada South China Morning Post.

Pada saat yang sama di dekatnya, militer Taiwan melakukan latihan perang penembakan rudal tahunan yang melibatkan penembakan rudal Patriot PAC-3 buatan AS. Latihan perang Taiwan mensimulasikan serangan udara China di pulau itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: