Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut menanggapi terkait tertangkapnya buronan kelas kakap kasus hak tagih (cessie) bank bali, Djoko Tjandra.
Namun, meski begitu, ia menilai kasus Djoko Tjandra kalah besar jika dibandingkan dengan kasus Harun Masiku.
Baca Juga: Sekelas Djoko Tjandra Diciduk, Harun Masiku? Bebas Berkeliaran!
Baca Juga: Djoko Tjandra Bisa Dibungkus, Apa Kabar Harun Masiku?
Ia mengatakan bahwa kasus suap Pemilu yang dilakukan oleh Politisi PDIP tersebut lebih berbahaya jika dibandingkan dengan Djoko Tjandar.
"Kalau bicara demokrasi dan konstitusi, election, Harun Masiku lebih berbahaya daripada Djoko Tjandra," katanya kepada wartawan, Minggu (2/8/2020).
Lanjutnya, ia menuturkan alsan kalau kasus Harun Masiku lebih berbahaya, sebab berhubungan dengan integritas penyelenggaraan pemilu.
Sebab, publik pun dibuat bertanya-tanya dengan adanta indikasi terjadinya kasus yang serupa yang terjadi pada politisi lain selain Harun Masiku.
"Tanda tanya kepada integritas pemilu dan termasuk penyelenggara pemilu. Orang akan bertanya, jangan-jangan banyak yang lobi-lobi, yang tadinya tidak jadi, malah menjadi. Ini kan gawat," jelasnya.
Ia pun menyebut kasus ini menjadi evaluasi pihak penyelenggara, meski kasusnya tak seberapa secara nilai kerugian negara.
"Karena kasus Harun Masiku ini kan terkait dengan ruling party, jadi kasusnya kecil. Jadi kalau melibatkan orang besar, walau kasus kecil itu akan mencoreng arang di muka," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil