Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

9 Negara Udah Jeblos ke Jurang Resesi, RI Bakal Jadi yang Ke-10?

9 Negara Udah Jeblos ke Jurang Resesi, RI Bakal Jadi yang Ke-10? Perawat Teresa Malijon memakai pakaian pelindung menunggu pasien di lokasi tes drive through untuk penyakit virus korona (COVID-19) di sebuah tempat parkir di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Selasa (17/3/2020). | Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satu per satu negara di dunia tumbang karena tak kuat melawan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. Resesi, itulah yang kini dihadapi oleh sembilan negara di dunia setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut. 

Dari kesembilan negara yang mengalami resesi, untunglah tidak ada nama Indonesia. Meski demikian, bukan berarti Indonesia aman dari ancaman resesi, mengingat pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II minus 5,32%. Jika pada kuartal III kembali minus, RI pun akan terjerat resesi. 

Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Gerak Rupiah Bikin Sulit Berkata-Kata

Berikut ini adalah kesembilan negara yang mengalami resesi per hari ini, Kamis, 6 Agustus 2020.

1. Singapura

Negara dengan ekonomi sekuat Singapura pun tak luput dari gempuran Covid-19. Alhasil, Singapura pun harus masuk ke dalam jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi negara ini terkontraksi 41,2% pada kuartal II tahun 2020. Di antara negara lain, kontraksi pertumbuhan ekonomi Singapura menjadi yang terdalam.

Baca Juga: Lagi Jaya-Jayanya, Direktur Jual Semua Saham INAF yang Dipunya!

2. Amerika Serikat

Ekonomi AS dibuat rontok oleh pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung. Alhasil, negara Paman Sam menempati posisi kedua dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi terbesar, yakni minus 32,9% pada kuartal II tahun 2020. 

3. Filipina

Filipina resmi menyandang resesi setelah Otoritas Statistik Filipina mengumumkan bahwa ekonomi negara tersebut pada kuartal II, yakni April-Juni 2020 terkontraksi 16,5%. Dengan pertumbuhan ekonomi minus 16,5%, Filipina mengalami resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun terakhir.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: