Ketika jumlah kasus mulai meningkat di ketiga negara, pejabat kesehatan masyarakat mulai mendidik dokter lokal dan warga biasa tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh gigitan kutu.
Para ilmuwan menyatakan, karena semakin banyak orang yang menyadari virus dan penyakit yang ditimbulkannya, tingkat kematian akibat infeksi mulai turun secara signifikan.
Sementara vaksin untuk mengobati penyakit ini belum berhasil dikembangkan, obat antivirus Ribavirin diketahui efektif untuk mengobatinya.
Untuk menghindari tertular penyakit, berbagai otoritas pemerintah, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, mendesak masyarakat umum untuk menghindari mengenakan celana pendek saat berjalan melalui rumput tinggi, hutan, dan lingkungan lain di mana kutu cenderung berkembang.
Sebelumnya, wabah Bubonic juga muncul di China. Kasus penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit pes ini dikonfirmasi muncul di sebuah kota di Mongolia Dalam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: