Kisah Perusahaan Raksasa: Volkswagen, Produsen Mobil Terkaya
Volkswagen AG (Aktiengesellschaft) atau Volkswagen Group, atau populer dengan sebutan VW merupakan produsen mobil asal Jerman yang terbesar dan terpenting di kawasan Eropa. Itu karena VW adalah merupakan bagian dari "The Big Three" Jerman.
Julukan itu disematkan pada tiga perusahaan otomotif yang dianggap besar dan memiliki kapabilitas tinggi dalam memproduksi produk otomotif skala masif. Ketiganya yaitu Mercedes-Benz (Daimler AG), BMW AG, dan Volkswagen Group itu sendiri.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Saudi Aramco, Pemilik IPO USD2 Triliun
Fortune mencatat, VW menduduki peringkat ketujuh daftar perusahaan raksasa dunia, dalam Global 500 tahun 2020. Pendapatan keseluruhan (revenues) dan keuntungan penjualan (profit) yang dimiliki VW masing-masing sebesar 282,7 miliar dolar AS dan 15,5 miliar dolar AS. Sementara kepemilikan aset dan total ekuitas pemegang saham masing-masing bernilai 547,8 miliar dolar AS dan 136,6 miliar dolar AS.
VW, produsen mobil dengan peringkat tertinggi dalam daftar tahun 2020 ini, mengalami tahun yang penuh gejolak. September lalu, CEO Herbert Diess dan kepala dewan pengawas Hans Dieter Pötsch didakwa dengan dugaan manipulasi pasar atas skandal Dieselgate 2015.
Pada bulan Mei, VW membayar lebih dari 10 juta dolar AS untuk menyelesaikan dakwaan di luar pengadilan dan menghindari persidangan. Perusahaan juga membayar lebih dari 900 juta dolar AS pada bulan Februari untuk menyelesaikan gugatan oleh konsumen Jerman atas perkara tersebut.
VW ternyata gagal membuat pemerintah Jerman mensubsidi pembelian mobil non-listrik sebagai bagian dari rencana stimulus akibat virus corona. Tetapi perusahaan itu bertaruh besar untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih cerdas. Mobil ID.3 pasar massal bertenaga baterai akan keluar akhir tahun ini, dan VW menginvestasikan miliaran di A.I., bersama mitranya Ford.
Bagaimana VW bisa mencapai kesuksesan tersebut? Kali ini, Kamis (13/8/2020), Warta Ekonomi berkesempatan mengulas kisah perusahaan raksasa dalam bidang otomotif ini. Berikut ulasannya, seperti dikutip dan diolah dari berbagai sumber menjadi tulisan sebagai berikut.
Ternyata, cikal bakal berdirinya grup VW tak lepas dari pengaruh Adolf Hitler dan Partai National Socialist (Nazi)-nya. Lho, kok bisa? Iya, itu karena pada Mei 1937, Nazi membentuk perusahaan mobil milik negara, yang saat itu dikenal sebagai Gesellschaft zur Vorbereitung des Deutschen Volkswagens mbH. Belakangan namanya dipersingkat menjadi Volkswagenwerk dan jika diterjemahkan menjadi "Perusahaan Mobil Rakyat".
Kenapa Hitler sampai memberikan perhatian lebih pada industri otomotif? Ternyata Sang Fuhrer ingin mengembalikan citra Jerman sebagai negara yang kuat secara ekonomi dengan mendorong rakyatnya memiliki mobil. Tak hanya itu, Hitler ingin standar hidup rakyat Jerman meningkat secara merata dan mengubah pandangan bahwa mobil identik dengan kemewahan dan ditujukan pada kalangan atas menjadi mobil untuk semua.
Awalnya, Volkswagenwerk --selanjutnya VW-- dioperasikan oleh salah satu organisasi Nazi, Front Buruh Jerman (Deutsche Arbeitsfront). VW berkantor pusat di Wolfsburg, Jerman.
Di bawah komando Hitler, perusahaan itu sangat ambisius untuk membangun jaringan jalan raya di seluruh Tanah Bavaria. Diktator Jerman itu juga ingin mengembangkan dan memproduksi mobil standar berkapasitas 2 dewasa dan 3 anak dengan kecepatan 100 km/jam, cukup ngebut ya!
Hitler mematok harga yang cukup terjangkau, yakni di bawah 1.000 Reichmarks (atau setara 140 dolar AS pada saat itu). Pendapatan rata-rata penduduk saat itu sekira 32 Reichmarks per minggu.
Untuk mendesain "mobil rakyat" ini, Hitler memanggil insinyur otomotif Austria Ferdinand Porsche. Pada saat itu, Porsche adalah desainer Mercedes 170H dan pernah bekerja pada Steyr untuk beberapa saat akhir 1920-an.
Porsche membuka studio desain pertamanya dan kemudian membuat proyek "Auto für Jedermann" (mobil untuk semua) dengan NSU dan Zündapp, keduanya merupakan pabrikan motor. Pada 22 Juni 1934, Dr. Ferdinand Porsche setuju untuk membuatkan mobil rakyat itu untuk Hitler.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: