Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Diadili, Pria Palestina Ditembak Mati Polisi Israel

Tanpa Diadili, Pria Palestina Ditembak Mati Polisi Israel Seorang anggota polisi perbatasan Israel berlari saat asap meninggi dari ban yang dibakar dalam protes warga Palestina terhadap pemukiman Yahudi di kota Beita, Tepi Barat, Sabtu (18/7/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mohamad Torokman

Kota Tua dan bagian lain Yerusalem Timur, yang direncanakan oleh para pemimpin Palestina sebagai wilayah merdeka di masa depan, telah mengalami peningkatan ketegangan sejak Presiden AS Donald Trump mengungkap rencana Timur Tengahnya awal tahun ini.

Kemarahan Palestina juga berkobar dalam beberapa hari terakhir, setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) setuju menormalisasi hubungan. Padahal, langkah itu dinilai oleh banyak warga Palestina sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka.

Seperti diketahui, Kamis (13/8) lalu Israel dan UEA sepakat membangun hubungan diplomatik, diperantarai Amerika Serikat. EUA menyatakan, Israel setuju menghentikan pencaplokan wilayah-wilayah di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Meski kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dia hanya setuju untuk "menunda" aneksasi. Israel menyatakan "tidak akan pernah menyerahkan hak kami atas tanah kami".

Namun penasihat senior Gedung Putih yang juga menantu Trump, Jared Kushner mengatakan kepada wartawan pada Senin (17/8/2020), bahwa AS tidak akan menyetujui aneksasi Israel di Tepi Barat untuk "beberapa waktu".

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: