Hasto lalu bertanya apakah Gibran sudah menerima bahan materi awal berupa buku elektronik (e-book), dan Gibran mengakuinya. Baginya, e-book itu bahkan lebih praktis dibanding buku berbentuk hard copy.
Lalu Hasto meminta Gibran memberikan contoh kedisiplinan dalam melaksanakan sekolah partai itu.
"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto.
"Baik Pak," jawab Gibran.
"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini. Kalau tidak disiplin harus push-up ini, siap gak mas?" tanya Hasto lagi.
"Siap Pak, Siap," jawab Gibran.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang kehormatan Komaruddin Watubun, yang juga Kepala Sekolah Partai, juga menegaskan aturan kedisiplinan tersebut.
"Sekolah partai ini punya konsekuensi terberat jika aturan disiplin dilanggar. Maka itu DPP belum serahkan KWK. Kita mendisiplinkan diri selama sekolah partai ini. Ini membedakan sekolah di PDI Perjuangan dengan parpol lain. Selamat bergabung dan saya harap anda bisa menyesuaikan dengan tradisi PDI Perjuangan," kata Komaruddin di hadapan para peserta. Antara
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil