Kisah Perusahaan Raksasa: CVS Health, Ritel Farmasi Paling Tajir
Selain mengejar akuisisi, CVS juga tumbuh dengan gencar membuka lokasi baru. Pada 1998, misalnya, perusahaan mengumumkan rencana untuk membuka sebanyak 200 toko di New York City selama tiga tahun. Pada saat yang sama, beberapa lokasi lama, terutama yang berada di mal strip, ditutup untuk mendukung situs berdiri bebas, beberapa di antaranya mulai membuka apotek drive-thru.
Pada April 1999 ketika Goldstein pensiun sebagai ketua CVS, setelah 36 tahun menjadi salah satu pendiri CVS pertama. Ryan diangkat menjadi ketua dan CEO.
Kemudian pada 1999 CVS mengakuisisi Soma.com, apotek daring besar pertama, dengan persediaan 30 juta dolar AS. Pasca-akuisisi, Soma.com segera berganti nama menjadi CVS.com, memungkinkan pelanggan untuk memesan resep dan barang dagangan umum untuk pengambilan di toko atau pengiriman surat.
Inisiatif lain pada 1999 adalah peluncuran CVS ProCare, jaringan apotek khusus, melayani pasien dengan penyakit kronis dan kondisi yang memerlukan obat yang kompleks dan mahal.
Pasar untuk obat-obatan khusus, nilainya diperkirakan menyentuh angka 16 miliar dolar AS pada 1999. Ini merupakan segmen industri obat-obatan yang tumbuh sangat cepat, tetapi sangat terfragmentasi.
CVS dengan jelas melihat potensi untuk memaksimalkan segmen pasar ini. Langkah pertama yang dilakukannya terjadi pada September 2000 dengan pembelian Stadtlander Pharmacy, anak perusahaan Bergen Brunswig Corporation yang berbasis di Pittsburgh, seharga 124 juta dolar AS.
Stadtlander menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 500 juta dolar AS dengan menjual obat melalui pesanan pos kepada pasien dengan kondisi kronis.
Pada akhir 2000, bisnis farmasi khusus CVS terdiri dari operasi pemesanan lewat pos dan 46 apotek CVS ProCare yang berlokasi di 17 negara bagian dan District of Columbia. Secara keseluruhan, pendapatan CVS melampaui angka 20 miliar dolar AS untuk pertama kalinya pada tahun tersebut, sementara laba bersih mencapai rekor 746 juta dolar AS.
Setelah memasuki empat pasar baru pada 2000 --Chicago; Tampa dan Orlando, Florida; dan Grand Rapids, Michigan-- CVS pada 2001, berkembang di beberapa kota, yaitu Fort Lauderdale, Florida, dan Las Vegas, Nevada.
CVS, juga mengumumkan pada 2001 berencana memperluas tokonya ke Phoenix, Arizona; Miami Beach, Florida. Sementara tiga pasar baru di Texas: Dallas, Houston, dan Fort Worth dibuka pada tahun itu.
Pada Februari 2001 CVS meluncurkan program kartu loyalitas di seluruh jaringan yang disebut ExtraCare yang akan menawarkan simpanan eksklusif, pengiriman surat, dan informasi kesehatan kepada pemegang kartu. Namun, keberuntungan perusahaan berbanding terbalik di akhir tahun, karena laba mulai menurun.
Manajemen menyebutkan masalah itu dikarenakan kurangnya pengenalan obat resep baru, pertumbuhan layanan resep pesanan melalui pos, dan meningkatnya persaingan. CVS juga mengalami kesulitan untuk mempekerjakan seorang apoteker dan akibatnya terpaksa menutup beberapa konter apotek.
Selain itu, perlambatan ekonomi secara umum berdampak pada penjualan barang dagangan umum. Pada Oktober, restrukturisasi besar-besaran diluncurkan. Imbasnya, penghapusan pemutusan hubungan kerja (phk) terhadap 300 pekerja, penutupan 200 toko yang berkinerja buruk (termasuk sepuluh unit CVS ProCare), dan memangkas biaya produksi 350 juta dolar AS.
Pergeseran fokus dimulai pada 2004, ketika CVS mengakuisisi Eckerd Stores dan Eckerd Health Services, memberi CVS pijakan dalam memberikan tunjangan obat kepada karyawan perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Dua tahun kemudian, CVS mengakuisisi MinuteClinic, rantai klinik kesehatan dalam toko perintis yang menawarkan pengobatan untuk penyakit rutin, pemeriksaan dasar, dan vaksinasi.
CVS juga memperluas bisnis farmasi khusus yang sangat menguntungkan, yang berfokus pada obat-obatan mahal untuk mengobati penyakit yang kompleks atau langka seperti kanker atau HIV, pada 2004.
Kemudian pada 2007 terjadilah penggabungan senilai 21 miliar dolar AS antara CVS dan Caremark, yang melahirkan manajer tunjangan farmasi terkemuka di negara itu. Tiga tahun lalu, CVS membuat kesepakatan dengan distributor produk medis Cardinal Health untuk membentuk operasi pengadaan obat generik terbesar di negara itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: