Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren, Kecerdasan Buatan Temukan 50 Planet Baru

Keren, Kecerdasan Buatan Temukan 50 Planet Baru Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi -

Peneliti Inggris telah mengidentifikasi 50 planet baru menggunakan kecerdasan buatan (AI). Ini menandai terobosan teknologi dalam astronomi.

Para astronom dan ilmuwan komputer dari University of Warwick membangun algoritma pembelajaran mesin untuk menggali data Badan Antariksa AS (NASA) lama yang berisi ribuan calon planet potensial.

Baca Juga: Teleskop Ini Mampu Abadikan Gambar Detail Planet Saturnus

Namun, tidak selalu jelas, kandidat mana yang asli. Saat para ilmuwan mencari planet ekstrasurya (planet di luar tata surya kita), mereka mencari kemiringan cahaya yang menandakan sebuah planet lewat di antara teleskop dan bintangnya.

Namun penurunan ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti gangguan latar belakang atau bahkan kesalahan pada kamera. Dilansir di CNN, disebutkan bahwa AI yang baru bisa membedakannya.

Tim peneliti melatih algoritma dengan memintanya melalui data yang dikumpulkan oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler milik NASA yang menghabiskan sembilan tahun di luar angkasa dalam misi berburu dunia.

Setelah algoritma belajar untuk secara akurat memisahkan planet nyata dari positif palsu, algoritma digunakan untuk menganalisis kumpulan data lama yang belum dikonfirmasi yang di situlah ditemukan 50 planet ekstrasurya.

Sebanyak 50 planet ekstrasurya ini yang mengorbit di sekitar bintang lain ukurannya berkisar dari Neptunus hingga lebih kecil dari Bumi.  Beberapa planet memiliki orbit 200 hari, dan ada yang sesingkat satu hari. Sekarang para astronom tahu bahwa planet itu nyata, mereka dapat memprioritaskannya untuk pengamatan lebih lanjut. Temuan para peneliti diterbitkan minggu lalu di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

"Dalam hal validasi planet, belum ada yang menggunakan teknik pembelajaran mesin sebelumnya," kata David Armstrong dari University of Warwick, penulis utama studi tersebut.

"Pembelajaran mesin telah digunakan untuk menentukan peringkat kandidat planet, tetapi tidak pernah dalam kerangka kerja probabilistik, yang Anda perlukan untuk benar-benar memvalidasi sebuah planet."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: