Pemerintah menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi seluruh negara akan minus atau terkontraksi sepanjang 2020. Termasuk Indonesia, pertumbuhan ekonominya diperkirakan 0,2 persen hingga minus 1,1 persen.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan, proyeksi tersebut sangat optimistis dipasang pemerintah. Jika minus 1,1 persen digapai, itu katanya prestasi.
Baca Juga: Picu Resesi Banyak Negara, Sri Mulyani: Covid-19 Masih Lama
"Kita lihat kalau bisa minus 1,1 persen itu prestasi sekali di 2020 dalam konteks sekarang," kata Febrio dalam webinar, Sabtu (29/8/2020).
Febrio mengatakan, itu karena ekonomi global secara umum akan minus seluruhnya. Dia memperkirakan, kontraksi pertumbuhan ekonomi global di kisaran minus 3 persen.
"Seluruh dunia akan minus 3 persen tahun 2020, seluruh dunia 90 persen lebih, mungkin 95 persen akan terkontraksi ekonominya. Jadi, enggak ada yang enggak kontraksi pada 2020," tutur dia.
Dia menekankan, kondisi itu tidak terlepas dari perkembangan wabah Covid-19 yang belum menunjukkan pembaikan. Data penyebaran wabah masih terus naik sehingga aktivitas ekonomi belum juga bisa pulih.
"Kita sekarang sudah di bulan akhir Agustus, ini menjadi waktu kita makin terbatas. Di dunia belum ada tanda-tanda perbaikan perkembangannya, masih luar biasa menakutkan," ungkap Febrio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum