Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Samsung Si Taipan Elektronik Korsel

Kisah Perusahaan Raksasa: Samsung Si Taipan Elektronik Korsel Kredit Foto: Reuters/Yves Herman

Namun di saat yang sama, Samsung masih dikenal masyarakat Korsel sebagai perusahaan dagang dalam bidang pemanis dan tekstil. Terlepas dari itu, perusahaan mengambil langkah besar dengan bekerja sama dengan perusahaan besar asal Jepang. Keputusan itu memicu protes publik yang menggaungkan anti-Jepang dengan keras. Untuk meredam amarah publik, Samsung menyatakan bahwa perusahaan akan hanya fokus pada kegiatan ekspor. 

Toshio Iue, pendiri Sanyo sekaligus berperan sebagai penasihat Lee membuat kejutan. Pada 1969, keduanya bersama-sama mendirikan perusahaan elektronik baru bernama Samsung-Sanyo Electronics. Di awal, ada empat divisi yakni Samsung Electronics Devices, Samsung Electro-Mechanics, Samsung Corning, Samsung Semiconductor & Telecommunications. 

51155ac9ecad040750000007?width=600&format=jpeg&auto=webp

Produk awal perusahaan gabungan tersebut adalah peralatan elektronik dan listrik meliputi televisi, kalkulator, lemari es, pendingin ruangan, mesin cuci dan produk konsumen lainnya. Selama periode ini, Samsung-Sanyo mengakuisisi DongBang Life Insurance dan mendirikan Joong-Ang Development (sekarang dikenal sebagai Samsung Everland).

Lee sempat mengalami beberapa kemunduran pada akhir 1960-an, tak lama sebelum Samsung-Sanyo Electronics dibuat. Pengusaha itu dituduh melakukan penjualan barang ilegal senilai 50.000 dolar AS.

Untungnya, tudingan itu ternyata palsu dan dibuat oleh pejabat pemerintah yang tak puas karena Lee menolak suap. Namun sayang, salah satu putra Lee ditangkap, sehingga dia terpaksa merelakan pabrik pupuk untuk diberikan kepada pemerintah untuk membebaskan anaknya. 

Terlepas dari semua masalah tersebut, perusahaannya terus berkembang. Samsung untuk pertama kalinya menghasilkan lebih dari 100 juta dolar AS pendapatan di tahun pertama.

Gejolak sosial dan politik pada awal 1970-an tidak menghentikan langkah Samsung.  Samsung kemudian berinvestasi besar-besaran. Perusahaan lekas meminjam dan membujuk perusahaan teknologi asing dengan memanfaatkan koneksi bisnis dan politik pribadi Lee. Itu semua bertujuan mengukir nama Samsung dalam industri elektronik. 

51155d8069bedd474600000b?width=600&format=jpeg&auto=webp

Samsung-Sanyo berganti nama menjadi Samsung Electro-Mechanics, pada Maret 1975. Seusai pergantian nama, dan masuknya Samsung ke dalam bisnis semikonduktor menjadi pijakan penting perusahaan. Lee mengatakan bahwa pada pertengahan 1970-an itu, elektronik berteknologi tinggi adalah industri yang sedang berkembang di masa depan. Dan, dia yakin Samsung akan menjadi pemain utama. Alhasil, dia membentuk Samsung Semiconductor and Telecommunications Co. pada 1978.

Untuk menutupi kekurangan ahli teknologi di Korsel, pemerintah negara itu secara efektif mengharuskan produsen peralatan telekomunikasi asing untuk menyerahkan teknologi semikonduktor canggih sebagai imbalan akses ke Pasar Korea. Hal ini terbukti penting bagi Samsung, yang memperoleh teknologi eksklusif dari Micron AS dan Sharp dari Jepang pada 1983.

Memanfaatkan pengetahuan yang baru diperolehnya, Samsung menjadi produsen Korea pertama untuk sistem acak dinamis 64 kilobit berbiaya rendah, berteknologi rendah, dan relatif rendah biaya.

Tak lama setelah memperkenalkan chip 64K-nya, Samsung bekerja sama dengan beberapa pesaing Korsel dalam proyek penelitian yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian Elektronik dan Telekomunikasi milik pemerintah. Hasilnya, chip DRAM 1 megabit (dan kemudian DRAM 4 megabit). Selama pertengahan dan akhir 1980-an, Samsung menjadi pemasok mirip chip DRAM tapi berbiaya rendah untuk produsen komputer dan elektronik di seluruh dunia. 

Sementara itu, operasi elektronik lainnya terus berkembang, baik di dalam maupun luar negeri. Samsung membuka pabrik perakitan televisi di Portugal pada 1982 untuk memasok pasar Eropa dengan 300.000 unit per tahun.

5115599169bedda335000029?width=600&format=jpeg&auto=webp

Pada 1984, ia membangun pabrik senilai 25 juta dolar AS di New York yang dapat memproduksi satu juta televisi dan 400.000 oven microwave per tahun. Kemudian, pada 1987, ia membuka fasilitas 25 juta dolar AS lainnya di Inggris dengan kapasitas untuk 400.000 televisi berwarna, 300.000 VCR, dan 300.000 oven microwave.

Antara 1977 dan 1987, pendapatan tahunan Samsung Group melonjak dari 1,3 miliar menjadi 24 miliar dolar AS (atau sekitar 20 persen dari seluruh produk domestik bruto Korsel). Sebagian besar pertumbuhan itu disebabkan oleh Samsung Electronics. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: