Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Samsung Si Taipan Elektronik Korsel

Kisah Perusahaan Raksasa: Samsung Si Taipan Elektronik Korsel Kredit Foto: Reuters/Yves Herman

Perusahaan juga mengamankan posisi teratas di pasar global TFT-LCD dengan menguasai 18 persen pasar. Pada Agustus 1998, perusahaan tersebut mengembangkan televisi layar datar. Meskipun mengalami masa-masa ekonomi yang sulit, Samsung mencatat peningkatan penjualan kotor lebih dari delapan persen. Pada Januari 1999, Forbes Global Business & Finance mengakui firma tersebut sebagai perusahaan barang dan jasa konsumen pertama di dunia.

Di bawah kepemimpinan Yun, Samsung telah berhasil mendiversifikasi lini produknya dari ketergantungan pada chip memori. Pada akhir 1999, chip tersebut menyumbang 20 persen dari penjualan --pada 1995 mereka telah mendapatkan 90 persen keuntungan dan setengah dari total penjualan. 

511562d969beddaf4c00000f?width=600&format=jpeg&auto=webp

Perusahaan itu mendivestasikan lebih dari 57 bisnisnya dan mengurangi utang jangka panjang sebesar 10,8 miliar dolar AS. Selain itu, semua kelompok produknya mampu memperoleh keuntungan sepanjang tahun. 

Samsung juga memegang pangsa yang kuat di pasar telepon seluler dan merupakan salah satu dari enam produsen telepon nirkabel teratas dan produsen monitor komputer terkemuka. Penjualan pada 1999 meningkat 24 persen menjadi 22 miliar dolar AS sementara keuntungan mencapai 2,4 miliar dolar AS. Saham perusahaan juga naik secara dramatis, meningkat 233 persen menjad 227 dolar AS per saham.

Kepemimpinan Yun yang sukses di perusahaan selama restrukturisasi dan krisis Asia dicatat di seluruh industri. Pada Januari 2000, majalah Fortune menobatkan Yun Asia's Businessman of the Year. 

Samsung yang telah mengadopsi frase 'Memimpin Revolusi Konvergensi Digital' untuk milenium baru, terus mengembangkan teknologi baru dan mencari pertumbuhan di pasar margin tinggi. Perusahaan bermitra dengan Yahoo! untuk memanfaatkan jaringannya untuk menjual produknya secara daring. 

Perusahaan itu juga bekerja sama dengan Microsoft untuk merancang dan mengembangkan lini telepon seluler. Pada saat yang sama, ekspor ponsel Samsung meningkat di Kazakhstan, Meksiko, Asia Tengah, serta Amerika Tengah dan Selatan. Pada saat ini, ia beroperasi sebagai produsen telepon terbesar keempat.

Hasil positif Samsung berlanjut pada 2000 karena perusahaan memperoleh 26 miliar dolar AS dalam penjualan dan 4,7 miliar dolar AS laba bersih. Chip memori menyumbang 38 persen dari penjualan, informasi dan peralatan telekomunikasi mengamankan 22 persen, media digital mengambil 27 persen, dan peralatan rumah menyumbang 8 persen dari penjualan. 

Perusahaan memandang kemitraan strategis, penelitian dan pengembangan, dan pertumbuhan, untuk mempertahankan catatan keuangan yang positif. Pada Maret 2001, perusahaan bekerja sama dengan Dell Computer Corporation dalam perjanjian teknologi dan penelitian dan pengembangan senilai 16 miliar dolar AS. Selain itu, perusahaan tersebut dipilih oleh China untuk menyediakan jaringan telepon seluler CDMA di empat kota besarnya.

Angka penjualan memang sedikit menurun pada paruh pertama 2001, bagaimanapun, karena perlambatan di pasar komputer pribadi, kelebihan pasokan LCD, dan perlambatan di pasar seluler. Meski demikian, manajemen Samsung tetap fokus untuk tetap menjadi pemimpin di industri elektronik.

Samsung memasuki pasar telepon dengan SPH-1300, prototipe layar sentuh awal yang dirilis pada 2001. Perusahaan juga mengembangkan telepon pengenalan suara pertama pada 2005. 

Sayangnya, pada Oktober 2005, Samsung mengaku bersalah atas tuduhan ikut serta dalam konspirasi untuk memanipulasi harga chip memori DRAM secara tidak sah. Perusahaan itu terjerat denda sebesar 300 juta dolar AS.

50ec7bdb69beddcf1e00000b?width=600&format=jpeg&auto=webp

Pada akhir 2000-an dan awal 2010-an, Samsung mengakuisisi perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk perangkat elektronik. Pada 2011, Samsung merilis Galaxy S II, diikuti pada 2012 oleh Galaxy S III, salah satu smartphone terpopuler di dunia. Pada tahun yang sama juga menandai Samsung menjadi pembuat ponsel terbesar di dunia dan akuisisi mSpot untuk memberikan hiburan kepada pengguna perangkat Samsung.

Pada Maret 2012, Samsung kembali didenda 14,2 miliar won Korea karena terlibat dalam penetapan harga seluler (bersama dengan LG, Pantech, dan lainnya) yang membuat produsen menaikkan harga ponsel. Perusahaan kemudian didenda 400 juta won Korea lagi karena menghalangi Fair Trade Korea. Komisi menyelidiki masalah itu satu minggu kemudian.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: