Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Trafigura, Pedagang Komoditas Paling Tajir

Kisah Perusahaan Raksasa: Trafigura, Pedagang Komoditas Paling Tajir Logo perusahaan Trafigura Group. | Kredit Foto: AFP/Fabrice Coffrini

Namun secara keseluruhan pendapatan tahunan Trafigura mengalami penurunan minus 5,1 persen pada 2019. Perusahaan yang banyak melakukan transasksi logam dan minyak ini hanya berhasil membukukan pendapatan tahunan sebesar 171,4 juta dolar AS. Sementara itu, laba bersih perusahaan tumbuh cukup baik di angka 2,6 persen dari 849.000 dolar AS menjadi 871.700 dolar AS. Alhasil, raksasa perdagangan ini harus turun ke peringkat 27 daftar Global 500, milik Fortune.

Catatan tersebut terjadi sebagai dampak meruginya pasar minyak yang sedang tidak stabil. Sebaliknya, naiknya harga bahan pokok industri seperti seng dan timah memberikan pengaruh positif pada bisnis logam perusahaan.

Pada Desember 2019, Trafigura menghadapi kasus penyelidikan korupsi oleh pihak berwenang di Brasil. Itu merupakan kasus di masa lalu ketika Trafigura pernah melakukan kegiatan bersama dengan perusahaan minyak Brasil, Petrobras.

Dalam sebuah pernyataan, Trafigura mengatakan bahwa perusahaan menanggapi tudingan itu dengan serius. Pihak manajemen menyangkal itu semua dengan mengatakan mereka memiliki kebijakan yang tegas menolak penyuapan dan korupsi.

Pada kesempatan kali ini, Senin (14/9/2020), Warta Ekonomi bakal mengulas kisah perusahaan raksasa di bidang perdagangan komoditas papan atas dunia tersebut. Dikutip dan diolah dari berbagai sumber, kami sajikan uraian tersebut menjadi tulisan sebagai berikut. 

fdddwww%20(1).jpg

Embrio perusahaan raksasa itu bisa dilacak pada 1933 ketika perusahaan yang menjual bahan metal, energi dan minyak ditemukan. Namun, secara resmi Trafigura dibentuk pada 1993. 

Sebuah grup terdiri atas enam orang mendirikan Trafigura Group pada 1993 sebagai perusahaan swasta. Claude Dauphin, Eric de Turckheim, Graham Sharp, Antonio Cometti, Daniel Posen, dan Mark Crandall membentuk perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perdagangan komoditas. Sayangnya, hanya seorang, Dauphin yang menduduki posisi penting di perusahaan sebagai pimpinan utama dan CEO. 

Meskipun menduduki posisi penting, Daupihin rupanya hanya memiliki kurang dari 20 persen saham Trafigura. Sementara lebih dari 700 manajer senior mengendalikan dan memiliki sisa saham perusahaan.

Di awal pembentukan, jangkauan bisnis Trafigura belum banyak. Perusahaan awalnya berfokus pada tiga pasar regional, Amerika Selatan (minyak dan mineral), Eropa Timur (logam), dan Afrika (minyak). Seiring perkembangannya, perusahaan mampu menempuh perjalanan panjang dan berkembang secara global. 

Omset Trafigura telah konsisten sejak tahun pertama didirikan. Pada 1996, jajaran direksi perusahaan mengakuisisi sedikit saham di bisnis minyak berbasis di Argentina bernama Puma Energy. Sayang nominal angka pembelian tidak dipublikasikan. Demikian pula, pada 1998, perusahaan mengakuisisi tambang Condestable di Peru.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: