Pada peringatan Hari Tani Nasional yang diselenggarakan halaman Pusat Informasi Agribisnis (PIA) Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa hari yang lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kemajuan sektor pertanian bukan menjadi tugas dan tanggung jawab Kementan semata melainkan seluruh elemen masyarakat.
Untuk itu SYL mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam upaya memajukan sektor pertanian.
"Bertepatan dengan Hari Tani Nasional ini saya mengajak para pelaku pembangunan pertanian untuk bekerjasama mengatasi persoalan pertanian. Kita harus bahu membahu memajukan sektor pertanian karena ini bukan hanya tugas Kementan saja, melainkan tugas semua orang," ujar Mentan SYL.
Baca Juga: PLN Tunjuk 2 Komisaris, Ini Dia Sosoknya!
Baca Juga: Selamat! Pertamina Raih Penghargaan Baru, Ternyata Berkat Hal Ini
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi tak hentinya menyerukan program regenerasi petani dengan menarik minat generasi milenial untuk menekuni sektor pertanian. Salah satunya melalui program PWMP dan YESS.
"PWMP dan YESS merupakan program unggulan yang digencarkan untuk meningkatkan jumlah petani milenial. Karena petani milenial adalah penerus pembangunan pertanian di Indonesia. Keberhasilan pembangunan pertanian tergantung pada jumlah petani pengusaha milenial", paparnya.
Menurutnya saat ini telah lahir banyak petani serta pengusaha milenial dibidang pertanian. Salah satunya adalah Kelompok PWMP Polbangtan Bogor dan PWMP SMK 63 Jakarta. Mereka pun tak ragu untuk menampilkan produknya kehadapan Menteri Pertanian pada pameran memeriahkan peringatan Hari Tani Nasional.
Tak kalah dengan produsen olahan kelas makro, kelompok PWMP yang hadir telah mampu menghasilkan pangan olahan yang berkualitas. Seperti kelompok PWMP Polbangtan Bogor yang menampilkan produk sayur organik, olahan susu menjadi youghurt aneka rasa, susu jagung hingga kopi kemasan yang kini sedang naik daun. Termasuk juga kelompok PWMP SMK 63 yang menampilkan inovasinya dalam mengolah pangan lokal non gandum, seperti nuget pisang, donat dan pie susu berbahan baku tepung mokaf.
Reza salah satu anggota PWMP Polbangtan Bogor menyatakan rasa bangganya bisa turut serta pada peringatan Hari Tani Nasional 2020. Ia meyakini sektor pertanian merupakan sektor yang sangat menjanjikan, terbukti dimasa pandemi ini hanya sektor pertanian yang bertahan. "Kalau pun di masa pandemi kami mengalami penurunan omset, ini bukan berarti usaha kami mati. Tetap ada peluang, dan ini menjadi tantangan kami untuk terus berinovasi dalam berusaha di sektor ini", jelas Reza.
Ditambahkan oleh Arif, salah seorang guru pembimbing dari SMK 63 yang mengatakan walaupun pembelajaran dilakukan melalui daring, tetapi siswa/siswi kami yang mendapatkan bantuan program PWMP tetap berupaya untuk produktif memenuhi pesanan yang ada.
"Memang untuk olahan pangan yang biasanya kami mengisi kantin sekolah kini mengalami kendala, tetapi pemesanan masih ada. Bahkan, kelompok PWMP yang menekuni tanaman hias kini kebanjiran order dengan adanya trend tanaman hias saat ini",papar Arif.
Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti selaku penanggung jawab program PWMP dan YESS menyambut baik optimisme yang ditunjukan oleh kelompok PWMP Polbangtan Bogor dan SMK 63.
“Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan pengusaha milenial tak terkecuali penerima program PWMP. Saya berharap kedepan semakin banyak petani dan pengusaha pertanian milenial yang lahir dari PWMP dan YESS sehingga pembangunan pertanian pun akan terus maju dan berkembang”, ujar Idha Widi Arsanti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna