Kedua, jelas Viva, sistem kepartaian dan pemilu menurut Undang-Undang Partai Politik dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tentu membutuhkan sumber daya partai yang kuat.
Ada persyaratan berdirinya partai politik baru, ada persyaratan partai politik baru dapat mengikuti kontestasi pemilu sebagai peserta, dan ada persyaratan partai politik peserta pemilu lolos parliamentary threshold (PT) agar dapat meraih kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
"PAN akan terus bertransformasi mengarungi samudera politik menjadi partai modern dan menjadi alat perjuangan politik rakyat," tegasnya.
Baca Juga: Tak Jadi Beri Nama Partai Amanat Rakyat, Apa Alasan Amien Rais Pakai Partai Ummat?
Mengenai sosok Amien Rais, Viva Yoga mengatakan dengan pengumuman berdirinya Partai Ummat, berarti secara resmi dan legal konstitusional amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN.
"Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian keluarga besar PAN. Karena itu, Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," tegasnya.
PAN, lanjut Viva Yoga, mengucapkan selamat datang kepada Partai Ummat di gelanggang politik. Secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi Nasionalis-Relijius, sedangan Partai Ummat adalah partai Islam.
Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat. PAN pun menurutnya tidak ada program khusus berkaitan dengan berdirinya Partai Ummat. PAN saat ini tetap fokus menyelesaikan konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa.
"Membuat program kemanusian untuk membantu pemerin tah memberantas pandemi Covid-19. Termasuk fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo