Fintech Terbesar Italia Merger dengan Rival, Ciptakan Raksasa Paytech Rp258 T
Reuters mencatat bahwa pandemi Covid-19 diperkirakan akan mendorong lonjakan pembayaran digital di Italia, yang hingga kini mengikuti negara-negara Eropa lainnya dalam peralihan dari uang tunai.
Entitas gabungan, dengan Bertoluzzo tetap sebagai CEO general manager, akan menangani pembayaran untuk sekitar 2 juta pedagang dan 120 juta kartu atau lebih dari 21 miliar transaksi per tahun.
Tunduk pada kondisi tertentu, merger akan selesai pada musim panas 2021. Dalam negosiasi merger, Bank of America, Mediobanca dan HSBC bertindak sebagai penasehat untuk Nexi, sedangkan JPMorgan dan Rothschild mewakili SIA.
Baca Juga: Mesir Terjungkal ke Jurang Resesi, Warganya Berbondong-bondong Berburu Kripto
Baca Juga: Indonesia Eksis di Pasar Afrika, Siap Ekspor PLTS 200 MWp
Seperti diberitakan awal tahun ini, konsolidasi di sektor pembayaran digital semakin menguat. Pada Februari, fintech Prancis Ingenico dan Worldline bergabung untuk membentuk perusahaan pembayaran terbesar keempat di dunia.
Seperti ruang fintech yang lebih luas, industri blockchain juga mengalami bagian merger dan akuisisi. Agustus lalu, Consensys membeli versi perusahaan JPMorgan dari blockchain Ethereum, Quorum.
Binance mengakuisisi CoinMarketCap dan bursa India WazirX. Sementara bursa Amerika Serikat Coinbase juga mengakuisisi platform yang lebih kecil. Pada musim dingin 2019, dua perusahaan pertambangan besar menandatangani perjanjian merger untuk menciptakan apa yang mereka sebut konon akan menjadi perusahaan pertambangan terbesar di dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: