Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setahun Menjabat, Begini Tapak Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Kelapa Sawit

Setahun Menjabat, Begini Tapak Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Kelapa Sawit Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah genap setahun memimpin Indonesia. Sepanjang waktu tersebut, berbagai program dan kebijakan di sejumlah sektor industri tentunya telah diimplementasikan sebagai langkah pembangunan nasional.

Begitupun dengan sektor industri perkebunan kelapa sawit, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung mengatakan petani berterima kasih atas percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang ditargetkan sejak 2020 seluas 500 ribu hektare dalam tiga tahun mendatang.

Lebih lanjut, Gulat menerangkan, petani begitu semringah ketika mengetahui kebun sawitnya masuk dalam program PSR. Ditambah lagi, pemerintah menaikkan dana bantuan PSR, dari Rp25 juta per hektare menjadi Rp30 juta per hektare.

Baca Juga: Pecah Telur! Kelompok Sawit Swadaya Ini Dapat Sertifikat RSPO

Tidak hanya itu, persyaratan pencairan dana PSR tersebut juga dipangkas dari 14 syarat menjadi hanya dua syarat dengan sistem online. Kemudahan inilah yang membuat petani semakin percaya diri terakomodasinya permohonan PSR, khususnya bagi petani sawit di pedesaan. Melalui program PSR ini, produktivitas sawit petani diharapkan dapat meningkat dari 400 kg per ha per bulan menjadi 2,5 ton TBS per ha per bulan.

Selain PSR, Presiden Jokowi melalui BPDPKS juga menabur keringat melalui bantuan sarana dan prasarana. Di bidang energi terbarukan, Gulat menyatakan program B30 yang telah diimplementasikan sejak awal Januari 2020 lalu telah berdampak positif bagi petani sawit.

Tidak ada lagi petani yang menerima harga TBS di bawah Rp1.000 per kg. Tanpa B30, harga sawit petani dipastikan terjun bebas di kala masih masifnya penyebaran pandemi Covid-19 saat ini.

"Di 22 provinsi penghasil sawit, praktis ekonominya lebih baik di saat pandemi ini, itu faktanya. Saya tidak bisa membayangkan sawit Indonesia saat pandemi Covid-19 tanpa B30 dan selanjutnya dalam waktu dekat akan beranjak ke B40," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: