Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Home Depot, Bisnis Perabot Rumah Paling Jaya di AS yang Hartanya USD110 M

Kisah Perusahaan Raksasa: Home Depot, Bisnis Perabot Rumah Paling Jaya di AS yang Hartanya USD110 M Kredit Foto: Reuters/Luis Cortes
Warta Ekonomi, Jakarta -

The Home Depot, salah satu perusahaan papan atas dunia yang masuk dalam Global 500 milik Fortune, tengah duduk nyaman di peringkat 59 global pada 2020. Posisinya kini naik 3 peringkat dari tahun 2019 dengan kekayaan yang cukup bisa dibanggakan.

Salah satu raksasa dunia yang bergerak dalam bidang penjualan perabot rumah tangga ini masih cukup jaya. Berdasarkan pendapatan tahunannya di 2020, Home Depot memiliki kekayaan sebesar 110,22 miliar dolar AS, naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih dan asetnya masing-masing berada di angka 11,24 miliar dolar dan 51,23 miliar dolar.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Gudang Garam, dari Industri Rumahan Jadi Pabrik Rokok Raksasa

1024px-HomeDepotCanada2.jpgMenjadi salah satu ritel perabot rumah tangga terbesar di Amerika Serikat (AS) dan dunia mampu mengangkat nama Home Depot menjadi besar. Kini ia mengoperasikan 478 toko dan menjual lebih dari 40.000 item ke berbagai pasar, antara lain pengembang rumah dan kontraktor profesional.

Home Depot terus berada di depan para pesaingnya. Ia juga mengungguli rival terdekatnya, yaitu Lowe's. Keunggulan ini sangat nampak jelas berkat penghargaan atas upaya berkelanjutan merapikan etalase toko yang memungkinkan pembeli melihat gambaran yang lebih lengkap, sehingga membuka peluang untuk meningkatkan penjualan. Selain itu, operasi lokapasar (e-commerce) perusahaan tumbuh lebih dari 20 persen di 2019. 

Perluasan jangkauan dan produk menjadi salah satu langkah besar yang diambil Home Depot. Perusahaan dengan hati-hati mencelupkan jari-jarinya ke produk perabotan dekorasi rumah. Itu dianggap ampuh dalam kondisi sulit menuju resesi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Pada kesempatan Senin (2/11/2020) ini, Warta Ekonomi akan membahas kisah Home Depot, mulai dari terbentuk, tumbuh dan berkembag, hingga pada kemapanannya menjadi perusahaan raksasa. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini.

Salah satu konglomerat barang-barang kebutuhan rumah, Home Depot, bisa dilacak jejaknya pada sekitar tahun 1970-an. Kemunculan perusahaan ini terjadi setelah keterpurukan perusahaan lain bernama Handy Dan.

5cb49ee4b1e0a207b8616146?width=1100&format=jpeg&auto=webp

Handy Dan, saalah satu perusahaan perbaikan rumah (home improvement), mengalami perombakan besar-besaran pada Juni 1978. Sebagai hasilnya, tiga orang penting dalam tubuh Home Depot nantinya, Bernard Marcus, Arthur Blank, dan Ronald Brill di-PHK. 

Marcus dan dua rekannya kemudian bangkit untuk membentuk perusahaan baru. Dengan dukungan dari firma modal ventura di New York, ketiganya dengan yakin mendirikan Home Depot. Gerai pertama perusahaan ini berlokasi di Atlanta, Georgia. 

Di masa-masa awal, perusahaan ini dirintis untuk mengenali kebutuhan pelanggan. Marcus dan rekannya menganggap hal tersebut adalah salah satu elemen penting dalam pertumbuhan perusahaan. 

Selain itu, Marcus dan temannya sadar bahwa pada masa itu, banyak pekerja (lebih dari 60 persen) dalam industri tersebut tidak memiliki pengetahuan teknis atau keahlian untuk menyelesaikan sebagain besar masalah dalam perbaikan rumah. Home Depot datang untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan dua cara. 

Pertama, perusahaan memastikan bahwa semua toko Home Depot cukup besar untuk menyimpan setidaknya 25.000 item berbeda. Lokasi pesaing mereka biasanya hanya memiliki ruangan untuk 10.000 orang. Solusi kedua adalah melatih staf penjualan di setiap toko untuk membantu menghilangkan banyak misteri yang melekat pada proyek perbaikan rumah dari benak konsumen. 

5cb49f13aefeef1628137206?width=600&format=jpeg&auto=webp

Marcus dan mitranya percaya bahwa, dengan pendidikan yang diberikan oleh staf penjualan yang berpengetahuan, pelanggan Home Depot akan mendapatkan kepercayaan diri untuk mengerjakan lebih banyak proyek di rumah. 

Home Depot membangun bisnisnya dengan mempekerjakan profesional dalam sistem penuh waktu. Hanya sekitar 10 persen dari staf Home Depot yang bekerja paruh waktu. Setiap toko Home Depot pun juga memiliki tukang ledeng dan tukang listrik berlisensi, sehingga memungkinkan para pelanggan berkonsultasi terlebih dahulu kapan pun dan di mana pun. 

Perusahaan juga menjadwalkan kegiatan lokakarya di dalam toko untuk para pelanggannya. Kesemua langkah tersebut adalah cara-cara yang dilakukan Home Depot untuk meningkatkan pamornya di masyarakat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: