Kisah Perusahaan Raksasa: Japan Post Holdings, Kantor Pos Terkaya di Dunia
Salah satu hasilnya adalah percepatan proses IPO untuk perusahaan Japan Post. Pada tahun 2015, IPO tiga kali lipat dilakukan di mana Japan Post Holdings, Japan Post Bank dan Japan Post Insurance masing-masing memiliki sekitar 10 persen saham yang ditawarkan untuk dijual di Bursa Efek Tokyo untuk pertama kalinya.
Pada 25 April 2017, Japan Post Holdings mengatakan akan mengalami kerugian 40 miliar yen (360 juta dolar AS) untuk tahun keuangan penuh pertamanya sebagai perusahaan terbuka, karena kerugian dari Toll Group, yang secara kontroversial diakuisisi pada 2015.
Pada September 2017, pemerintah Jepang mengumumkan penjualan saham Japan Post Holdings Co. Ltd. senilai 12 miliar dolar AS. Itu adalah penjualan pertama sejak IPO 2015 dari perusahaan pos dan dua unitnya, Japan Post Bank Co. Ltd. dan Japan Post Insurance Co. Ltd. Penjualan itu juga mengumpulkan 12 miliar dolar, yang digunakan untuk perbaikan dan rekonstruksi tempat-tempat yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011.
Privatisasi berlangsung lambat, karena telah gagal dari rencana awal. Pada akhir 2019, pemerintah memiliki 57 persen kepemilikan saham di Japan Post Holdings, yang masih memiliki 90 persen Japan Post Bank dan Japan Post Insurance.
Pada Desember 2019, kepala Japan Post Holdings mengumumkan bahwa mereka akan mengundurkan diri karena penjualan polis asuransi yang tidak tepat, setelah regulator mengumumkan hukuman administratif terhadap perusahaan. Perusahaan mengatakan bahwa Hiroya Masuda, mantan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi, telah ditunjuk sebagai penerus CEO Masatsugu Nagato saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: