Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Mulanya Koperasi Tani, Credit Agricole Tumbuh Jadi Bank Papan Atas Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Mulanya Koperasi Tani, Credit Agricole Tumbuh Jadi Bank Papan Atas Dunia Kredit Foto: Reuters/Regis Duvignau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan sekitar 21 miliar nasabah, Credit Agricole Group "la banque verte" atau The Green Bank merupakan lembaga koperasi dan perbankan terbesar di Prancis. Ia juga dikenal sebagai organisasi yang memayungi jaringan global perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Sementara jika dilihat dari permodalan, perusahaan ini adalah yang terbesar kelima di dunia. 

Credit Agricole memiliki struktur korporasi yang unik. Ia memiliki bentuk perusahaan yang satu namun cara kerjanya terdesentralisasi, sehingga bank dengan berbagai tingkatannya dapat beroperasi secara mandiri dalam batas hukum dan komersial yang telah ditetapkan grup.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Lahir, Tumbuh, dan Besarnya Generali Berkat Orang-orang Penting Italia

Operasionalnya terdiri atas jaringan bank lokal, regional dan pusat. Segmen layanannya sendiri cukup banyak, antara lain perbankan ritel internasional, perbankan pribadi, asuransi jiwa, pembayaran untuk pelanggan perorangan, petani, usaha, kecil dan pemerintah lokal.

Alasan mengapa Credit Agricole disebut bank paling besar di Prancis adalah karena ia telah duduk nyaman di peringkat ke-67 dalam Global 500 Fortune. Ini merupakan daftar perusahaan raksasa dunia dengan berbagai latar belakang yang berbeda. 

Untuk menilai seberapa besar raksasa perbankan Prancis ini, wajib kiranya menengok kekuatan finansial dalam dua tahun terakhir. Pada 2019 Credit Agricole cuma bisa meraup keuntungan per tahun sebesar 88,32 miliar dolar AS. Meskipun begitu, angka kenaikannya di angka 4,9 persen. Sementara laba bersihnya naik 26,2 persen sebesar 5,19 mlair dolar. Yang terakhir adalah aset yang dimiliki telah menyentuh angka 1,85 triliun dolar. 

Angka-angka demikian hanya mampu membawa Credit Agricole ke posisi 91 dalam Global 500 di tahun 2019. Lantas untuk 2020, kondisi keuangan perusahaan kian membaik. 

Di tahun itu, pendapatan Credit Agricole naik 18,8 persen menjadi 104,97 miliar dolar. Keuntungannya pun ikut naik 4,4 persen sebesar 5,42 miliar dolar. Dengan begitu total aset dan nilai ekuitasnya menyentuh angka 1,98 triliun dan 70,62 miliar dolar. 

Credit Agricole kerap disebut bank hijau karena memiliki akar dalam bidang pertanian. Dibentuk dari sejumlah grup mulai dari Caisse Nationale de Credit Agricole dan 90 bank regional yang bersama-sama memiliki 90 persen saham Caisse Nationale. Itu yang menjadi organisas koperasi unik di Prancis.

Untuk lebih lengkapnya, berikut Warta Ekonomi sajikan kisah perusahaan raksasa Credit Agricole dalam artikel ringkas ini, Kamis (12/11/2020).

1024px-Campus_Evergreen.jpg

Pada pertengahan 1800-an, kebutuhan akan kredit pertanian di Prancis menjadi jelas. Titik baliknya terjadi pada 1856 ketika terjadi gagal panen di Prancis yang menyebabkan daerah perdesaan dalam kesulitan besar. Salah satu penyebab utama ialah rendahnya produksi karena kurangnya kredit atau dana yang memadai bagi petani. Pasalnya petani kerap kali tidak bisa memenuhi persyaratan kredit bank umum, sehingga uang pun tak mungkin didaptkan. 

Pada 1861, kerajaan Prancis berusaha memperbaiki masalah ini dengan meminta Credit Foncier untuk secara tegas mendirikan departemen pertanian, Societe de Credit Agricole. Sayangnya organisasi yang baru dibentuk itu tidak banyak mencapai hasil. Hal ini diperparah dengan pecahnya perang Prancis-Prusia. Dengan begitu pada 1876 perkumpulan itu dibubarkan.

Gagalnya organisasi itu bukan akhir dari perjalanan korporasi keuangan di tanah Franka. Belakangan setelah itu, beberapa koperasi keuangan muncul secara mandiri di antara para petani. Ia beroperasi di kota-kota pedesaan dengan sistem kredit bersama. 

Melihat fenomena ini, Prancis, yang tengah mendiskusikan modernisasi ekonomi pertanian, memutuskan sistem kredit lokal semacam itu lebih cocok untuk penduduk pedesaan daripada kredit yang berasal dari bank sentral besar. 

Perjalanan ini melaju hingga tahun 1894. Kamar Deputi mengusulkan undang-undang untuk mengatur kredit pedesaan pribadi atau jangka pendek, berdasarkan metode masyarakat kredit kecil yang sudah ada. Undang-undang meresmikan persyaratan untuk pembentukan masyarakat, membuat mereka dibebaskan dari pajak, dan memberi mereka monopoli atas pinjaman bersubsidi negara kepada petani.

Pada tahun 1897, Bank of France menyediakan dana bagi bank melalui menteri pertanian. Tahun 1899, sebuah undang-undang disahkan untuk membentuk bank regional untuk bertindak sebagai perantara antara masyarakat lokal dan menteri pertanian. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: