Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marak Demo dan Kerumunan FPI, JK Bersuara: Kita Jangan Balik ke Demokrasi Jalanan

Marak Demo dan Kerumunan FPI, JK Bersuara: Kita Jangan Balik ke Demokrasi Jalanan Kredit Foto: Antara/Nando

Jika para pemimpin dan wakil rakyat tidak mewakili pemilihnya, bisa saja rakyat kembali mengambil mandatnya saat pemilu kemarin. Kalau itu terjadi maka pembangunan ekonomi akan terhambat. Begitu juga upaya menangani pandemi. Rakyat menjadi tidak disiplin karena pemimpinnya tidak memberi contoh yang baik.

Menurut JK, fenomena seperti ini sudah muncul di berbagai negara di antaranya Thailand dan negara-negara di kawasan Amerika Selatan. Penyebabnya adalah demokrasi yang sangat formalistik. Prosedur tapi hasilnya tidak sesuai harapan. 

Baca Juga: Ancam Bubarkan FPI, Anak Buah Habib Rizieq Nasihati TNI: Jangan Mau Diadu Domba

Pernyataan JK itu dikomentari beragam. Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menyinggung demokrasi yang telah menjadikan JK sebagai wapres dalam dua periode.

"Saat generasi kami memperjuangkan demokrasi, kami tak berandai-andai kesempurnaan, tapi terus memperbaiki. Bahkan bisa mengantar Bapak (JK) dua kali menjadi wapres. Jika ukuran baiknya demokrasi itu dengan mendukung orang-orang kesayangan Pak JK yang tak cakap, kami bukan demokrat yang 'baik'," cuit Budiman.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menilai pernyataan JK itu kritik yang ditujukan untuk Anies Baswedan.

"Kalau menurut saya, TNI turun tangan bukan karena cuma kekosongan kepemimpinan di Jakarta. Tapi Gubernur DKI sudah berkoalisi dengan FPI," kata Guntur lewat akun @GunRomli.

Baca Juga: TNI 'Serang' Pasukan Habib Rizieq, Rocky Gerung Merasa Aneh

"Wah parah anak didiknya sendiri di DKI disindir," timpal Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: