Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribut-Ribut JK Danai Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Jubir Tegaskan...

Ribut-Ribut JK Danai Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Jubir Tegaskan... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Juru bicara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah, mencoba meluruskan kabar bahwa bosnya dikaitkan membantu kepulangan Habib Rizieq Shibab ke Indonesia. Menurut Husain, JK tidak pernah berkomunikasi dengan Habib Rizieq atau juga orang-orang terdekatnya.

"Saya ingin menegaskan, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M Jusuf Kalla tidak punya sangkut-paut dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. Pak JK tidak pernah mengomunikasikan ataupun mendanai kepulangan HRS," kata Husain dalam keterangan pers, Minggu 22 November 2020.

Baca Juga: Berandai-Andai Tuntaskan Konflik Papua, Jusuf Kalla: Saya Siap!

Husain tak terima bahwa kepergian Jusuf Kalla ke Mekkah kemudian digiring opini bahwa Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu punya urusan lain selain beribadah umrah. Hal ini disebut sempat jadi ramai usai cuitan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang membuat netizen mengomentari cuitan itu mengenai JK dan Habib Rizieq.

Sementara Ferdinand sendiri saat dikonfirmasi mengatakan, cuitannya tak menuduh siapa-siapa. Memang Ferdinand dalam cuitan itu tak menyebut nama. Namun belakangan cuitan itu disebut dijadikan analisis pegiat media sosial, Rudi S Kamri, untuk membangun opini lain tentang keterkaitan JK.

"Tidak bersangkut-paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri, apalagi 2024," kata Husain.

Husain melanjutkan, lawatan JK akhir Oktober lalu 2020 bersamaan juga menemui pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.

Pemberian gelar itu digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb. Lalu JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Saudi Arabia, untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta.

"Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," tutur Husain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: