Syarief Hasan: Vaksin Harus Cepat Ada, Terjangkau Rakyat & Prioritaskan Produksi Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR Fraksi PAN Intan Fauzi mengatakan percepatan pengadaan vaksin memang menjadi harapan besar rakyat. Sebab, rakyat sudah sangat tidak berdaya saat ini, di tengah serbuan virus roda perekonomian yang terganggu. "Rakyat butuh sehat kembali untuk menjalankan kehidupannya secara normal," tambahnya.
Namun, lanjut Intan, rakyat mesti banyak bersabar karena perkembangan vaksin saat ini seperti Moderna, Sinovac, Pfizer, dan BioNTech masih dalam tahap uji klinis fase ketiga. Artinya, pembuatan vaksin belum selesai, masih ada beberapa tahapan yang harus dilewati.
Kompleksnya tahapan-tahapan pembuatan vaksin sampai disebarkan dan digunakan masyarakat luas mesti dipahami publik. Di antaranya, begitu vaksin tersedia, maka koordinasi dan sinergi dengan pihak-pihak yang berkompeten antara lain dalam penyiapan jalur distribusi, pengamanan, logistik, dan teknis vaksinasi massalnya sangatlah penting.
Baca Juga: Erick Thohir Jamin Kerahasiaan Data Vaksinasi Masyarakat
"Bisa dibayangkan Indonesia yang sangat luas, pasti memerlukan sarana transportasi yang memadai dan sesuai dengan kondisi alam daerah yang dituju. Belum lagi penyediaan tenaga-tenaga medisnya. Hal tersebut mesti diperhatikan secara serius agar upaya besar pemerintah dalam melakukan vaksinasi untuk meminimalisasi bahkan memutus penyebaran pandemi menjadi lancar dan sesuai target," katanya.
Intan setuju dengan harapan Syarief Hasan bahwa vaksin diberikan gratis untuk rakyat atau dilakukan subsidi silang. "Saya juga setuju kedepankan vaksin produksi dalam negeri atau vaksin merah putih, namun kenyataannya memang tidak semudah yang dikira. Kondisi saat ini vaksin nasional itu masih dalam uji klinis fase pertama. Jadi perjalanannya masih panjang. Prediksinya, baru pada akhir tahun 2021 tersedia," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan bahwa vaksinasi adalah upaya tepat dalam membentengi diri dari serbuan virus Corona dan ujungnya adalah hilangnya pandemi secara keseluruhan.
"Mengapa vaksin menjadi harapan kuat, karena vaksin hadir melalui berbagai proses uji klinis yang sangat ketat dan pengedarannya sudah melalui uji di Badan POM. Hal ini penting disosialisasikan di tengah-tengah ramainya info-info yang tak bisa dipertanggungjawabkan seputar obat Covid-19. Saya mengajak masyarakat untuk bijak dalam mencernanya terutama di media sosial," katanya.
Intinya, lanjut Daeng, pandemi ini menyadarkan bangsa ini bahwa kesehatan adalah anugerah yang harus dijaga. "Untuk itu, seraya menunggu vaksin beredar, mari kita jaga diri dan keluarga. Patuhi protokol kesehatan, selalu hidup bersih dan sehat serta jangan lupa berdoa untuk keselamatan semua," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti