Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Maharani Gak Menarik, Ganjar Jauh Lebih Menguntungan bagi PDIP

Puan Maharani Gak Menarik, Ganjar Jauh Lebih Menguntungan bagi PDIP Kredit Foto: Twitter/ganjarpranowo

"Kalau titik berangkatnya (PDIP) dimulai dari Ganjar yang sudah lebih populer dibandingkan dengan Puan Maharani yang harus mendulang suara lebih banyak dibandingkan Ganjar, tentu Ganjar punya potensi untuk melakukan perlawanan," katanya.

Bagi Ganjar, kata Dedi, bila pada kondisi tertentu Puan Maharani harus didahulukan dan Ganjar tidak lagi punya potensi untuk maju sebagai capres dari PDIP, hitung-hitungan politisnya perlu juga bagi Ganjar untuk mendapatkan restu dari parpol lain.

"Karena parpol lain juga di Pilpres 2024 sama-sama sampai hari ini juga belum punya tokoh yang sangat populer. Kan bisa dihitung dengan jari parpol-parpol lain tidak punya tokoh yang berpeluang menang," ujarnya.

Baca Juga: AHY Sambangi Ganjar, Demokrat Ancang-ancang Capres-Cawapres 2024?

Dedi mencontohkan partai besar seperti Golkar, berdasarkan hasil Munas X pada November 2019 lalu, aspirasi kader Golkar saat itu mayoritas menginginkan ketua umumnya Airlangga HArtarto untuk maju sebagai capres pada 2024.

"Airlangga Hartarto juga saya kira tidak terlalu menarik bagi publik sementara tokoh-tokoh yang sangat populer seperti Ridwan Kamil, termasuk juga Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa justru bukan dari kalangan kader parpol," katanya.

Saat ini, menurut Dedi, dari ketokohannya, Ganjar bisa disebut sebagai satu-satunya kader parpol hari ini yang punya elektabilitas sekaligus popularitas tertinggi.

"Tentu pengecualiannya adalah Prabowo Subianto, tapi rasanya Prabowo Subianto masa kejayaannya juga sudah mulai menurun, apalagi harus menunggu hingga 2024," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: