Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo atau Anies Baswedan-Rizieq Shihab? Mana Pasangan Paling Seksi?

Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo atau Anies Baswedan-Rizieq Shihab? Mana Pasangan Paling Seksi? Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) memberi salam usai memimpin upacara peringatan HUT ke-493 Kota Jakarta di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/6/2020). Upacara HUT Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo

Jika maju sebagai pasangan di pilpres, Anies dan Gatot bepeluang mendapat dukungan luas dari kalangan pemilih muslim. Pemilih yang dimaksud adalah barisan yang pada pilpres lalu mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.

Pemilih muslim, terutama yang terafiliasi dengan kelompok 212, kemungkinan akan mencari figur lain setelah Prabowo memilih bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Habib Rizieq Berpeluang Kuat Nyapres 2024, Elektabilitas Prabowo Cs Terancam

Dari sisi elektabilitas, Anies dan Gatot juga punya cukup modal. Sejauh ini Anies sering masuk 3 besar kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi. Hasil survei Indikator Politik Indonesia per September 2020, Anies di posisi ketiga dengan elektabilitas 14,4%, di bawah Ganjar dan Prabowo. Sementara, survei Populi Center per November 2020, elektabilitas Anies di nomor 2 yakni 9,5%, terpaut tipis dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang unggul dengan 9,9%.

Adapun Gatot, elektabilitasnya masih cukup rendah meski namanya kerap masuk dalam 10 besar capres potensial. Namun, langkah Gatot saat ini yang kerap tampil mengkritik kebijakan pemerintah sedikit banyak akan berpengaruh pada kenaikan elektabilitasnya. Di tengah kondisi negara saat ini yang nyaris tidak memiliki kekuatan opisisi, peran tokoh seperti Gatot bisa menarik perhatian dan dukungan rakyat.

Anies-Gatot termasuk kombinasi ideal karena merepresentasikan sipil dan militer. Keduanya juga punya pengalaman memimpin. Gatot merupakan mantan Panglima TNI berpangkat jenderal bintang 4, sedangkan Anies saat ini menjabat Gubernur DKI.

Hanya, kelemahan pasangan ini adalah keduanya tidak memiliki partai politik. Kendaraan politik akan jadi masalah nantinya, terutama jika syarat presidential threshold atau syarat minimal jumlah kursi partai di DPR untuk mengajukan capres masih 20%.

Meski demikian, Anies masih punya harapan karena Partai Nasdem sudah memberi sinyal akan mendukungnya di pilpres. Selain itu, bukan tidak mungkin partai Islam nontradisional seperti PKS dan PAN akan memdukung Gubernur DKI Jakarta ini maju sebagai capres.

Sandiaga Uno-Khofifah Indar Parawansa

Modal pernah maju sebagai cawapres jadi salah satu kekuatan Sandiaga Uno dalam menghadapi Pilpres 2024. Elektabilitas Sandi masih cukup tinggi. Jika kembali maju di pilpres, saatnya Sandi menjadi capres. Populer di kalangan ibu-ibu dan generasi milenial adalah modal Sandi untuk terus menaikkan elektabilitasnya hingga tiga tahun ke depan.

Sandi memang sulit maju di pilpres melalui partainya, Getindra, karena posisi capres sudah dikapling oleh Prabowo. Namun, figur seperti Sandi bakal laku di partai lain, terutama yang bercorak Islam seperti PKS, PAN, dan PPP. Tawaran untuk Sandi agar bersedia menjadi ketua umum PPP adalah bukti bahwa sosok pengusaha muda ini cukup diminati partai. Hal yang sama bisa juga berlaku saat proses pencapresan nanti.

Satu modal kuat Sandi yang tidak semua bakal capres miliki adalah kekuatan finansial. Untuk maju sebagai capres, salah satu miliarder Indonesia ini termasuk tokoh yang paling siap dari sisi pendanaan.

Jika berpasangan dengan Khofifah, duet ini punya kans besar terpilih. Khofifah bahkan bisa jadi kunci kemenangan. Meski elektabilitasnya masih kalah dibandingkan kepala daerah lain seperti Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil, Khofifah punya nilai tawar tinggi di pilpres mendatang.

Khofifah punya pengalaman karena pernah jadi menteri dan saat ini menjabat gubernur Jawa Timur. Khofifah juga menjadi representasi Nahdlatul Ulama. Khofifah juga mudah diterima oleh berbagai kalangan, baik di kubu partai nasionalis maupun partai berbasis Islam.

Sandi-Khofifah bakal jadi perpaduan unik karena merepresentasikan keterwakilan gender. Secara geopolitik juga kombinasi ideal karena Sandi berasal dari Sumatera, sedangkan Khofifah dari Jawa. Potensi dukungan partai bisa datang dari PKS, PKB, PPP, dan PAN.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: