Kisah Perusahaan Raksasa: Meski Bukan yang Pertama, Nama Nissan Justru Terdengar di Seluruh Dunia
Nissan Motor Company atau biasa dikenal Nissan adalah salah satu raksasa manufaktur otomotif yang lahir di Jepang. Ia menjadi produsen kendaraan bermotor multinasional yang memproduksi mobil, truk, bus, dan bahkan satelit komunikasi, dan kapal pesiar.
Saat ini nama besar Nissan hampir terdengar di seluruh dunia. Penjualannya menjadi yang terbesar keenam di belakang General Motors, Volskwagen, Toyota, Hyundai, dan Ford. Nissan telah memasarkan kendaraannya dengan beberapa nama, termasuk yang terkenal merk Datsun.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Konglomerat Nestle Tumbuh Besar Diawali sebagai Pebisnis Susu Sapi
Di dalam negeri Jepang, Nissan sendiri menjadi pabrikan mobil terbesar ketiga setelah Toyota dan Honda. Rata-rata produksi kendaraannya setiap tahun mencapai 2,6 juta unit. Penjualannya juga tak main-main karena telah tersebar di lebih dari 190 negara seluruh dunia.
Awal mula Nissan berkaitan erat dengan seorang insinyur mesin bernama Masujiro Hashimoto. Pria Jepang ini bermimpi membangun mobil karya orang Jepang pertama, tapi niatnya kandas karena kurang modal. Ia hanya mampu mendirikan Kwaishinsha Motor Car Works di Tokyo pada 1911.
Untuk lebih lanjut, pada Senin (7/12/2020), Warta Ekonomi akan mengulas kisah perusahaan raksasa Nissan. Artikel singkat berikut ini akan membantu pembaca memahami sedikit soal perjalanan Nissan dari awal hingga masa seakrang.
Sebelum melanjutkan mimpinya, Masujiro menghubungi tiga orang yang memiliki modal, yaitu Kenjiro Den, Rokuro Auyama, dan Keitaro Takeuchi. Ketiganya menghargai usaha Masujiro. Akhirnya Dibentuklah DAT, nama yang diambil dari inisial ketiga orang itu. Jika diartikan dalam bahasa Jepang, 'dat' sendiri berarti 'berlari sangat cepat.'
Memulai debutnya pada tahun 1914, DAT pertama dipasarkan dan dijual sebagai kendaraan sekira sepuluh tenaga kuda. Versi lain, disebut sebagai 'datson' atau 'son of dat,' adalah mobil sport dua tempat duduk yang diproduksi pada tahun 1918.
Sementara itu pada 1919, Jitsuyo Jidosha Seizo Company, pendahulu Nissan lainnya, didirikan di Osaka. Ini berkaitan erat karena pada 1926 Kwaishinsha dan Jitsuyo Jidosha Seizo bergabung untuk mendirikan Dat Jidosha Seizo Company.
Lima tahun kemudian, Tobata Imaon Company, produsen suku cadang otomotif, membeli saham pengendali di perusahaan tersebut. Tujuan Tobata Imaon adalah untuk memproduksi secara massal produk yang akan bersaing dalam kualitas dan harga dengan mobil asing.
Pada tahun 1932, 'Datson' menjadi 'Datsun', sehingga menghubungkannya dengan simbol matahari Jepang kuno. Pembuatan dan penjualan mobil Datsun diambil alih pada tahun 1933 oleh Jidosha Seizo Company, yang didirikan di Yokohama tahun itu melalui usaha patungan antara Nihon Sangyo Company dan Tobata Imaon.
Pada tahun 1934 perusahaan tersebut berganti nama menjadi Nissan Motor Company. Dan, satu tahun kemudian pengoperasian pabrik mobil terintegrasi pertama Nissan dimulai di Yokohama di bawah bimbingan teknis para insinyur industri Amerika Serikat.
Sayangnya, penjualan mobil Datsun tidak sebaik yang diharapkan di Jepang. Pabrikan mobil besar AS, seperti General Motors (GM) dan Ford Motor Company, telah mendirikan pabrik perakitan di Jepang selama ini. Perusahaan-perusahaan ini mendominasi pasar mobil di Jepang selama sepuluh tahun, sementara perusahaan asing dilarang mengekspor ke Amerika Serikat akibat Depresi Hebat tahun 1929.
Nissan dengan segera menjadikan dirinya sebagai perusahaan publik pada 1951. Setahun kemudian, korporasi mencapai perjanjian lisensi dengan Austin Motor Company dari Inggris.
Dengan bantuan Teknis AS dan peningkatan baja serta suku cadang dari Jepang, Nissan mampu memproduksi mobil kecil dan efisien. Yang pada gilirannya memberikan keuntungan pemasaran bagi perusahaan di Amerika Serikat.
Pada tahun 1958 Nissan telah mengontrak dua distributor AS, Woolverton Motors dari North Hollywood, California, dan Chester G. Luby dari Forest Hills, New York. Meski demikian, penjualan tidak meningkat secepat yang diharapkan Nissan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: