Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Pamornya Tak Seterang Pesaing, tapi Legal & General Bergelimang Cuan

Kisah Perusahaan Raksasa: Pamornya Tak Seterang Pesaing, tapi Legal & General Bergelimang Cuan Kredit Foto: Reuters/Alessia Pierdomenico
Warta Ekonomi, Jakarta -

Legal & General Group plc adalah salah satu perusahaan asuransi dan perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris Raya. Korporasi yang bermarkas di London selain selain menjalankan bisnis intinya dari asuransi jiwa, perusahaan juga menyediakan jasa polis untuk rumah, otomotif, kesehatan, dan lebih dari itu seperti manajemen investasi dan layanan perbankan.

Legal & General Life Assurance Society yang berdiri pada 1836 kini telah menjelma menjadi salah satu raksasa asuransi dunia. Dalam Fortune Global 500 tahun 2020, Legal & General menempati peringkat 85 daftar perusahaan raksasa dunnia. Kekayaannya sampai di tahun ini mencapai 90,61 miliar dolar AS, sedangkan ia mendapat keuntungan (laba) bersih senilai 2,34 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Berkat Pamornya, Hyundai Catatkan Jadi Konglomerat Nomor 2 di Korsel

Perusahaan sempat mengalami inkonsistensi. Di 2018, Legal & General hanya mampi mendapat penghasilan bersih 55,99 miliar per tahun atau turun signifikan di angka 46,8 persen. Ini menempatkannya di peringkat 172 dunia dalam Global 500.

Sementara pada 2019, ia sama sekali tak mendapat tempat dalam daftar Global 500. Perusahaan asal Inggris terperosok yang kemungkinan karena kondisi finansial sangat jatuh. 

Mengutip dari sejumlah sumber, Warta Ekonomi pada Kamis (10/12/2020) akan mengulas secara ringkas perjalanan Legal & General Group menjadi perusahaan raksasa dalam artikel berikut ini.

Berdirinya Legal & General tepat ketika bisnis asuransi jiwa di Inggris baru saja berkembang. Di abad ke-19 itu, Inggris Raya tengah mengalami peningkatan populasi yang cukup pesat. Menyebabkan salah satunya lonjakan pendapatan pribadi riil yang dianggap sebagai jalan masuk bagi industri asuransi jiwa.

Antara tahun 1834 dan 1836, 310 perusahaan asuransi jiwa saham gabungan didirikan. Legal & General ternyata salah satu yang paling tahan lama. 

Enam orang pengacara asal London, Sersan John Adams, Basil Montagu, WCL Keene, Kenyon S. Parker, JHR Chichester, dan George L.Baker merupakan para pendiri Legal & General. Mereka mengadakan rapat dewan yang pertama kali di kantor hukum jalan 18 Lincoln's Inn Fields pada Juni 1836.

Dalam pertemuan bersejarah itu, Adams terpilih sebagai ketua dan kapitalisasi awal perusahaan ditetapkan sebesar 1 juta poundsterling, tujuan yang dicapai melalui penjualan saham pada tahun 1839. Dewan direksi pertama ditetapkan pada 24 anggota, dinaikkan menjadi 30 pada pertemuan berikutnya, dan saham dibatasi untuk anggota profesi hukum.

Pada Oktober 1836, Legal & General menerima perjanjian polis pertamanya untuk Thomas Smith, seorang pengacara. Smith dipilih setelah melalui penyaringan ketat. Sayangnya, empat tahun kemudian, Smith meninggal dan polisnya sebesar 1.000 pounds dibayarkan setelah korporasi hanya menerima premi sekitar 177 pounds.

Legal & General mulai meminjamkan uang kepada pelanggan korporat dan perorangan segera setelah didirikan. Pada tahun 1841 ia meminjamkan 20.000 pounds ke Kereta Api Stockton dan Hartlepool, dan pada tahun 1852 ia memberikan kredit senilai 60.000 pounds kepada Regent Canal Company.

Permintaan dari Great Western Railway pada tahun 1846 untuk pinjaman sebesar 65.000 pounds ditolak. Sejumlah besar bangsawan London juga mengambil pinjaman dari perusahaan saat ini, kemungkinan besar untuk menutupi hutang perjudian.

Pada tahun 1850-an memasuki bisnis real estat, berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan Birkenhead, dekat London, dan transformasi Belvedere Estate menjadi kawasan perumahan pada tahun 1860.

umbrellas-1-740x520.jpg

Untuk melayani bisnis inti asuransi jiwa yang berkembang, Legal & General mendirikan kantor pertamanya di luar London, tepatnya di Manchester, tahun 1889. Dalam catatan mutakhir pada pergantian abad tersebut, total aset perusahaan melebihi 2 juta pounds dan itu adalah perusahaan asuransi terbesar kedua, dalam hal kapitalisasi, di Inggris Raya.

Kebijakan baru pasca-Perang Dunia I akhirnya diambil Legal & General. Para dewan perusahaan menghapus kata "life" dari namanya. Perusahaan mulai menyediakan polis untuk kebakaran dan kecelakaan, bisnis yang dijalani segera terbukti sukses. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: