Terkait adanya informasi tersebut, Polda Metro Jaya kemudian melakukan penyelidikan kebenaran informasi. Anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut Habib Rizieq.
Tiba-tiba kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam seperti samurai. Karena diserang, anggota polisi pun merespons dengan melakukan tembakan sehingga sebanyak 6 orang meninggal dunia. Sementara itu, empat simpatisan Habib Rizieq lainnya melarikan diri dan masih dalam pengejaran.
Baca Juga: Donasi buat 6 Anggota FPI Tembus Rp1 M, Ada yang Sumbang Pakai Dolar!
Berbeda dengan versi polisi, melalui keterangan resminya, FPI menyampaikan bahwa peristiwa yang sesungguhnya adalah kendaraan pengawal HRS justru yang diadang oleh orang tak dikenal (OTK), kemudian menculik enam laskar pengawal HRS -- belakangan diketahui keenamnya tewas.
Habib Rizieq dan keluarga, termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. Lokasi keberadaan Habib Rizieq sampai saat ini masih belum diketahui.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB)," tambah keterangan tersebut.
Sekretaris Umum FPI Munarman membantah ada perlawanan apalagi baku tembak seperti yang diklaim polisi. Sebab, anggotanya tidak ada yang dibekali dengan senjata tajam, apalagi senjata api.
"Yang perlu diketahui, bahwa fitnah besar kalau laskar kita disebut bawa senpi dan tembak menembak dengan aparat. Kami tidak pernah dibekali senpi, kami terbiasa tangan kosong, kami bukan pengecut," tegasnya.
Baca Juga: Astaga Naga! FPI Sudah Tahu Duluan Habib Rizieq Bakal Jadi Tersangka
"Ini fitnah luar biasa, memutar balikkan fakta dengan sebut bahwa laskar lebih dulu serang," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo