Aduan Kasus Properti dan E-Commerce Paling Tinggi Sepanjang 2020
Ketua Komisi Advokasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rolas B Sitinjak mencatat sejak Januari hingga Desember 2020 ini lembaganya telah menangani 1.276 pengaduan. Dari toal tersebut sektor perumahan menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah 487 aduan.
"Pengaduan sektor perumahan mencapai 40% dari total pengaduan yang masuk," kata Rolas dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Rolas menuturkan aduan paling dominan adalah fasilitas sosial dan fasilitas umum perumahan, fisik pembangunan, service charge apartemen, legalitas, mangkrak, P3SRS hingga pembiayaan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).
Baca Juga: Ekspor Nonmigas Menguat, Neraca Perdagangan Surplus Lagi?
"BPKN selalu berupaya agar hak konsumen terpulihkan, maksudnya pelaku usaha telah melakukan kewajibannya dengan memenuhi hak konsumen," tambahnya.
Pada 2020, lanjut Rolas, pihaknya juga mencatat adanya peningkatan pengaduan konsumen perdagangan elektronik (e-commerce). BPKN mencatat terdapat 282 pengaduan konsumen e-commerce atau 23,11% dari total pengaduan.
"E-commerce mengalami peningkatan paling tajam. Tiga tahun lalu e-commerce itu hanya 1,35%," tambahnya.
Dari 1.276 pengaduan tersebut, BPKN telah menyelesaikan 600 kasus dengan mengembalikan hak konsumen. Sementara itu, sisanya sedang dalam tahap pemrosesan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: