Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diserang Ridwan Kamil, Mahfud MD Bertahan

Diserang Ridwan Kamil, Mahfud MD Bertahan Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Selain meminta polisi menggarap Mahfud, Emil juga meminta korps baju cokelat memeriksa Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Soalnya, Bandara Soetta yang disesaki kerumunan massa penjemput Rizieq pada 10 November, masuk dalam wilayah pemerintahan mereka.

"Harusnya mereka juga mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami," protes Emil. "Kalau Gubernur Jabar diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa?" tanya dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mahfud MD Izinkan Orang untuk Jemput Habib Rizieq di Bandara

Peristiwa kerumunan di bandara kemudian berbuntut dengan kerumunan-kerumunan berikutnya di Jakarta dan Bogor. Gara-gara kerumunan itu, Kapolda DKI Jakarta, Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi dicopot. Emil menegaskan, tak takut jika mengalami nasib yang sama dengan Nana dan Rudy. Alias dipecat.

"Bagi saya, jabatan juga bukan hal segalanya, secara syariat bisa Allah cabut kapan saja, enggak masalah," tutup Emil.

Apa tanggapan Mahfud terkait serangan Emil itu? Mahfud memilih menjawab lewat cuitan di Twitter. "Siap, Kang RK (Ridwan Kamil). Saya bertanggung jawab," cuit Mahfud lewat akun @mohmahfudmd, kemarin.

Mahfud mengakui, pemerintah memberikan diskresi untuk penjemputan Rizieq, pengamanan dari Soetta sampai ke Petamburan. Syaratnya, penjemput harus tertib dan menegakkan protokol kesehatan.

Kemudian, Mahfud memberikan dua tautan video di YouTube yang memuat pernyataannya tentang dua syarat itu. "Kang RK, ini pengumuman saya tentang kepulangan HRS. Clear, ada syarat tertib dan ikut protokol kesehatan," komentarnya.

Baca Juga: Sebut Keadilan Itu Sulit, Mahfud MD Diberondong Kasus Rizieq Shihab dan FPI

Nah, menurut Mahfud, proses penjemputan hingga pengantaran Rizieq ke Petamburan sudah berjalan tertib. Begitu Rizieq sampai di rumahnya pada sore hari maka diskresi yang diberikan pemerintah, selesai.

"Pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang, sudah di luar diskresi yang saya umumkan," terangnya.

Melalui akun Twitternya pribadinya @ridwankamil, Emil langsung menanggapi cuitan Mahfud. Kata dia, pemerintah pusat dan daerah kudu sama-sama memikul tanggung jawab. "Siap Pak Mahfud. Pusat daerah harus sama-sama memikul tanggung jawab," cuitnya.

Emil ingin semua pihak yang berkaitan diperiksa, tak hanya kepala daerah. "Kenapa kepala daerah terus yang harus dimintai bertanggung jawab. Mohon maaf jika tidak berkenan," tutup Emil.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: